Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - PT Bukit Asam atau PTBA gencar melakukan diversifikasi bisnis energi baru terbarukan atau EBT. Proyek strategis ini dikembangkan mulai dari sekitar areal tambang di Sumatera hingga ke Pulau Bali. Beberapa diantaranya sudah commercial operating date (COD).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Perusahaan PTBA, Niko Chandra menjelaskan diversifikasi usaha tersebut meliputi area pasca tambang Tanjung Enim, Ombilin dan Bantuas. Tiap-tiap lokasi memiliki kapasitas up to 200 MWp. Berikutnya, dengan bermitra dengan PT Semen Padang, PTBA membangun pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS berkapasitas hingga 40MWp.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini bagian dari upaya PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan," katanya, Senin, 11 November 2024.
Di sela-sela acara media gathering di Bandar Lampung pada akhir pekan lalu, Niko mengatakan bila perusahaan juga memiliki proyek PLTS di jalan tol dan bandara. Perseroan sejauh ini telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero), yang sudah beroperasi penuh sejak Oktober 2020. PLTS tersebut berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).
Selain dengan Angkasa Pura II, PTBA juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan-jalan tol. PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022. Perusahaan pun bekerja sama dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dalam pembangunan PLTS berkapasitas 23,07 kWp yang mencapai tahap COD pada Juni 2023.
"Di Bali Mandara sudah COD pada September 2022 dengan kerjasama PT Jasa Marga," ujarnya. Perusahaan pun bekerja sama dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dalam pembangunan PLTS berkapasitas 23,07 kWp yang mencapai tahap COD pada Juni 2023.