Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Dampak Kenaikan UMP terhadap Daya Beli Masyarakat

Buruh menyambut kenaikan UMP 6,5 persen pada 2025. Namun dampaknya terhadap daya beli diperkirakan kecil.

3 Desember 2024 | 09.00 WIB

Proses produksi rokok jenis sigaret kretek tangan di Kudus, Jawa Tengah, 17 Juli 2024. ANTARA/Yusuf Nugroho
Perbesar
Proses produksi rokok jenis sigaret kretek tangan di Kudus, Jawa Tengah, 17 Juli 2024. ANTARA/Yusuf Nugroho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Presiden Prabowo Subianto memutuskan kenaikan UMP sebesar 6,5 persen pada 2025.

  • Kenaikan PPN pada tahun depan berpotensi mengurangi kenaikan upah riil.

  • Pemerintah belum mengungkap formula UMP.

SAAT mengumumkan kenaikan upah minimum provinsi atau UMP 2025 sebesar 6,5 persen, Presiden Prabowo Subianto yakin kebijakan tersebut bisa menjaga konsumsi buruh. "Penetapan upah minimum bertujuan meningkatkan daya beli pekerja dengan tetap memperhatikan daya saing usaha," ujarnya pada Jumat, 29 November 2024. 

Daya beli masyarakat dalam beberapa bulan terakhir melemah. Hal itu tampak dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh di bawah pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal III 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat ekonomi tumbuh 4,95 persen, sedangkan konsumsi rumah tangga 4,91 persen. Pada kuartal I, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen dan naik menjadi 4,93 persen pada kuartal II. Adapun ekonomi tumbuh masing-masing 5,11 persen dan 5,05 persen dalam dua periode tersebut. 

Indikator pelemahan konsumsi lain terlihat dari terjadinya deflasi. BPS mencatat deflasi terjadi berturut-turut dari Mei hingga Oktober 2024.

Di tengah kondisi ini, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance Eko Listiyanto menyatakan kenaikan UMP sebesar 6,5 persen bisa menstimulus konsumsi, setidaknya di level buruh. "Umumnya, di kelas buruh, ketika ada kenaikan pendapatan, itu langsung dibelanjakan, tidak ditaruh di surat berharga negara. Itu yang menggerakkan ekonomi," ujarnya kepada Tempo, Senin, 2 Desember 2024.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Vindry Florentin

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus