Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah membangun dua bendungan lagi di Provinsi Bali, yakni Bendungan Sidan di Kabupaten Badung dan Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng. Tambahan dua bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan bahan baku air mengingat saat ini Bali masih mengalami defisit air baku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan dua bendungan baru juga bakal berfungi untuk meningkatkan kapasitas tampungan agar keberlangsungan pasokan air terjaga. "Semua untuk mencukupi kebutuhan air baku di Bali, karena pengembangan pariwisata demand-nya naik terus untuk kebutuhan air minum di Bali," ujar Basuki dalam siaran pers, Senin 17 Juni 2019.
Saat ini, Bali tercatat telah memiliki enam bendungan. Dari keenam bendungan tersebut, salah satunya merupakan bendungan yang baru dibangun pada periode 2015-2019, yaitu Bendungan Sidan di Kabupaten Badung.
Sedangkan lima bendungan lainnya yang dibangun sebelum tahun 2015 yakni Bendungan Titab Kabupaten Buleleng (2011-2015) dengan kapasitas tampung 12,67 juta m3, Bendungan Benel Kabupaten Jembrana selesai 2010 kapasitas 1,62 juta m3.
Selanjutnya Bendungan Telaga Tunjung Kabupaten Tabanan selesai 2007 dengan kapasitas 1,26 juta m3, Bendungan Grokgak Kabupaten Buleleng selesai 1997 dengan kapasitas 2,5 juta m3, dan Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana selesai 1989 dengan kapasitas 8 juta m3.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Airlangga Mardjono mengatakan Bendungan Sidan diproyeksi memasok air baku ke wilayah Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar, dan Kota Denpasar. Air dari bendungan ini juga bakal mengairi lahan pertanian di sejumlah kabupaten.
Bendungan Sidan yang dibangun dengan biaya Rp786,3 miliar ini pekerjaan konstruksinya telah dimulai sejak Oktober 2018. Konstruksi bendungan yang digarap oleh KSO PT Brantas Abipraya-PT Universal Surya Prima dijadwalkan rampung pada 2021.
Selain Bendungan Sidan, Kementerian PUPR juga telah memulai pembangunan Bendungan Tamblang pada Februari 2019. Bendungan ini dirancang dengan daya tampung air sebanyak 7,4 juta meter kubik dan menjadi sumber penyediaan air baku sebesar 410 lpd.
Pembangunan Bendungan Tamblang menelan biaya Rp793,8 miliar yang digunakan untuk konstruksi, supervisi konstruksi dan pengadaan lahan. Pekerjaan konstruksi ditangani KSO PT Pembangunan Perumahan Tbk.-Adi Jaya, KSO dan ditargetkan selesai pada 2022.
BISNIS