SENIN pekan ini bisa dianggap sebagai hari baik bagi bisnis perbankan. Pada hari itu di Jakarta ditetaskan dua bank: Bank Putra Surya Perkasa (PSP) dan Bank Ina Perdana. Yang disebut pertama adalah pengembangan usaha dari PT Putra Surya Perkasa, yang menguasai 99% saham bank PSP. Kendati sudah memiliki sembilan bank perkreditan rakyat, rupanya perusahaan itu masih memerlukan sebuah bank umum seperti PSP. Maklum, tak kurang dari 50 perusahaan berada di bawah payung PT Putra Surya Perkasa, di antaranya bergerak di bidang real estate, fastfood, sampai biro perjalanan. Sementara itu, Bank Ina Perdana agak mirip dengan Media Bank, milik Grup Gramedia. Soalnya, sebagian besar saham bank ini dimiliki oleh Soedarjo, yang tak lain adalah pemilik sebagian saham koran Suara Pembaruan. Wajarlah kalau Ina Perdana dikelola oleh orang-orang dari Sumatera Utara -- seperti juga halnya Suara Pembaruan. Harus diakui, kedua bank tersebut merupakan pendatang baru yang hanya bisa muncul berkat Paket Oktober (Pakto) 1988. Masalahnya kini, apakah keduanya bisa bertahan, apalagi di bawah tekanan kebijakan uang ketat, dan di tengah persaingan menghadapi 174 bank yang sudah lebih dulu malang melintang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini