Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ekspor Hasil Hutan Tahun Ini Turun 4,9 Persen karena Pandemi

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo mengatakan ekspor hasil hutan sepanjang 2020 hingga November US$ 10,13 miliar.

2 Desember 2020 | 13.23 WIB

Pekerja memilah kayu di pengolahan kayu gelondongan di kawasan Klender, Jakarta, 15 Maret 2016.  TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pekerja memilah kayu di pengolahan kayu gelondongan di kawasan Klender, Jakarta, 15 Maret 2016. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo mengatakan ekspor hasil hutan sepanjang 2020 hingga November tercatat sebesar US$ 10,13 miliar. Angka ini turun hingga 4,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Pada tingkat ekonomi global, pandemi Covid-19 telah berdampak pada melemahnya sektor industri kehutanan yang ditandai dengan menurunnya kinerja ekspor hasil hutan dibandingkan dengan 2019,” ujar Indroyono dalam Rapat Kerja APHI 2019 yang ditayangkan secara virtual, Rabu, 2 Desember 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Indroyono menjelaskan, tren kinerja hasil ekspor pada awal tahun masih menunjukkan pergerakan positif. Pada Januari 2020, ekspor hasil hutan naik 2,1 persen secara year on year dan pada Februari meningkat tipit 2,3 persen.

Namun, mulai Maret, catatan ekspor menukik amblas. Bulan ketika pandemi Covid-19 pertama kali terjadi di Indonesia tersebut, ekspor hasil hutan menorehkan kontraksi -1,9 persen. Ekspor terus menurun pada bulan berikutnya sebesar -4,3 persen.

Puncaknya, ekspor hasil hutan melemah pada Mei yang mencapai -8,4 persen. Sepanjang Juni hingga November, tren pengiriman hasil hutan ke luar negeri terus mengalami fluktuasi. Berturut-turut, ekspor mengalami kontraksi -5 persen pada Juni; -6 persen pada Juli; -6,9 persen pada Agustus; -4,2 persen pada September; -3,6 persen pada Oktober; dan -4,9 persen pada November.

Indroyono berharap kenaikan ekspor akan terjadi pada Desember sehingga mampu memulihkan keadaan. Ia memproyeksikan, pada akhir tahun, ekspor produk kehutanan mulai hulu hingga hilir menembus US$ 11 milar.

“Kami fokus mendorong agar tetap bertahan dan menjalankan kegiatan operasional,” katanya.

Meski kinerja menurun, Indroyono memastikan anggota asosiasi tidak banyak melakukan pemutusan hubungan karyawan atau PHK. Hingga kini, total karyawan yang bergerak di sektor kehutanan masih 1,5 juta orang.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus