Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Emirates baru-baru ini meluncurkan inisiatif besar untuk menjadi maskapai penerbangan pertama yang mendapatkan sertifikasi Autism Certified Airline (ACA) dari International Board of Credentialing and Continuing Education Standards (IBCCES).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari situs resmi Emirates, sertifikasi ini akan diberikan dalam beberapa bulan mendatang setelah lebih dari 30.000 staf Emirates, baik awak kabin maupun staf darat, menyelesaikan pelatihan khusus mengenai autisme dan sensitivitas sensorik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah ini menunjukkan komitmen Emirates untuk menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih inklusif, memberikan kenyamanan bagi pelanggan dengan autisme serta keluarga mereka, dan menjadikan perjalanan udara lebih ramah bagi semua orang.
Mengenal Autisme dan Gejalanya
Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam berinteraksi sosial, berkomunikasi, serta berperilaku secara fleksibel. Gejala autisme dapat bervariasi, mulai dari kesulitan dalam memahami atau merespons perasaan orang lain, hingga kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dalam rutinitas atau lingkungan.
Beberapa orang dengan autisme juga mengalami gangguan sensorik yang membuat mereka sangat sensitif terhadap rangsangan seperti suara keras, cahaya terang, atau keramaian.
Menurut Healthline, data dari Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa satu dari 44 anak di Amerika Serikat terdiagnosis dengan autisme, dan gejalanya dapat muncul sebelum usia dua tahun atau bahkan lebih lambat.
Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan autisme, atau apakah autisme memiliki penyebab. Dilansir dari NHS.uk, autisme dapat memengaruhi orang-orang dalam keluarga yang sama. Jadi, autisme terkadang dapat diturunkan kepada anak oleh orang tua mereka.
Hal yang pasti adalah autisme tidak disebabkan oleh pola asuh yang buruk, asupan vaksin, pola makan yang kurang baik, maupun penularan dari orang lain.
Orang Autis dalam Perjalanan Jauh
Bagi banyak orang dengan autisme, perjalanan udara bisa menjadi pengalaman yang menantang, terutama karena berbagai rangsangan sensorik yang ada, seperti suara mesin pesawat yang bising, perubahan cahaya, dan keramaian di bandara.
Survei yang dilakukan oleh AutismTravel.com menunjukkan bahwa 78 persen keluarga dengan anggota yang memiliki autisme merasa ragu untuk bepergian jauh, dan 94 persen responden mengaku akan lebih sering bepergian jika ada fasilitas dan staf yang terlatih untuk menangani kebutuhan khusus mereka.
Melihat hal ini, Emirates berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman perjalanan bagi individu dengan autisme.Selain itu, Emirates juga berencana untuk meluncurkan produk-produk sensorik baru, seperti mainan fidget, yang dapat membantu penumpang fokus dan mengurangi kecemasan atau perilaku repetitif selama penerbangan.
Dengan berbagai langkah ini, Emirates tidak hanya membuka akses perjalanan yang lebih mudah bagi orang dengan autisme, tetapi juga mendukung visi Dubai untuk menjadi destinasi paling aksesibel di dunia. Upaya ini mengedepankan inklusivitas, memastikan bahwa semua orang, terlepas dari tantangan yang mereka hadapi, dapat menikmati pengalaman perjalanan yang nyaman dan menyenangkan.
Pilihan Editor: Emirates Jadi Maskapai Bersertifikat Pertama untuk Orang Autisme