Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Faktor Penyebab Turunnya Angka Konsumsi BBM saat Ramadan dan Libur Lebaran

Kementerian ESDM mensinyalir penurunan jumlah pemudik menjadi faktor penyebab konsumsi BBM selama libur Lebaran anjlok.

11 April 2025 | 19.00 WIB

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan,  11 April 2025. Tempo/Nandito Putra.
Perbesar
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, 11 April 2025. Tempo/Nandito Putra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) selama periode Ramadan hingga Libur disebabkan karena berkurangnya jumlah pemudik. Hal tersebut disampaikan Dadan merespons pemaparan BPH Migas yang mencatat turunnya konsumsi BBM untuk jenis bensin dan avtur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

BPH Migas mencatat, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, BBM jenis bensin mengalami penurunan enam persen. Adapun penggunaan bahan bakar avtur turun hingga empat persen. “Salah satu penyebabnya bahwa jumlah pemudik sekarang dibandingkan tahun lalu itu turun. Jadi ini kemungkinan ada korelasinya," kata Dadan saat jumpa pers di kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Jumat, 11 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dadan mengatakan penurunan jumlah pemudik berbanding lurus dengan penggunaan kendaraan selama periode arus mudik dan arus balik tahun ini.

Di lain sisi, menurut dia, penurunan konsumsi BBM tersebut juga disumbang oleh peningkatan jumlah penggunaan kendaraan listrik. Selama periode arus mudik, kata dia, terjadi lonjakan penggunaan kendaraan listrik hingga lima kali lipat. “Penggunaan kendaraan listrik secara nasional selama ramadan dan Idul fitri mencapai 19.852 unit atau meningkat 490 persen dibanding tahun lalu, yang mencapai 4.314,” ujarnya.

Kementerian Perhubungan menaksir jumlah pemudik pada tahun ini turun sebesar 24 persen dibanding tahun lalu. Berkurangnya jumlah pemudik itu dinilai menjadi indikator lesunya daya beli masyarakat.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan anjloknya jumlah pemudik berbanding lurus turunnya potensi perputaran uang pada masa libur Lebaran 2025. Pada momen libur Lebaran tahun ini potensi perputaran uang hanya sebesar Rp 137,9 triliun, lebih rendah bila dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 157,3 triliun.

Nandito Putra

Lulus dari jurusan Hukum Tata Negara UIN Imam Bonjol Padang pada 2022. Bergabung dengan Tempo sejak pertengahan 2024. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus