Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi keuangan atau fintech syariah Alami Group mengumumkan penyelesaian putaran investasi. Bagaimana alokasi pendanaan baru itu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendanaan ini disuntik oleh perusahaan modal ventura Indonesia, yaitu Intudo Ventures. Selain itu, ada juga investor yang telah mendukung Alami Group selama ini, seperti East Ventures (Growth fund), AC Ventures, Quona Capital, dan Golden Gate Ventures.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Investasi ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas produk dan operasional, mempercepat ekspansi bisnis, dan perkuat tim sesuai dengan rencana pertumbuhan strategis perusahaan ke depan," kata CEO Alami Group Dima Djani dalam keterangan resminya, dikutip Jumat, 6 Oktober 2023.
Dima menyebutkan angka nominal investasi baru yang diterima Alami Group. Sebagai informasi, perusahaan ini terdiri dari layanan peer-to-peer lending berbasis syariah (ALAMI P2PL) dan bank digital syariah (Hijra Bank).
"Dengan investasi ini, kami akan terus mempercepat pertumbuhan dan memperluas basis pengguna Hijra Bank, serta adopsi produk dengan memperkenalkan produk baru seperti Pembiayaan Rumah (Hijra Home) dan produk lain yang akan datang," ujar Dima.
Hijra Bank mencapai peningkatan keuntungan 200 persen
Menurut Dima, Alami Group berhasil menyelesaikan putaran pendanaan meskipun situasi pasar yang sedang sulit. Hal ini, kata dia, membuktikan model bisnis Alami dapat teruji dan unik.
"Sejak diluncurkannya Aplikasi Hijra Bank pada Desember 2022, volume transaksinya menunjukkan peningkatan 3 kali lipat dan basis penggunanya meningkat 2 kali lipat," beber Dima.
Dia menyebut pada 2022, Hijra Bank telah mencapai peningkatan keuntungan luar biasa sebesar 200 persen secara tahunan (year on year/Yoy), dengan kenaikan dana pihak ketiga (DPK) 220 persen Yoy dan pertumbuhan nilai aset hampir menembus 200 persen Yoy. Selain itu, penyaluran pembiayaan meningkat 200 persen Yoy.