Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Gaji Direktur IT Bank DKI yang Dipecat Pramono Anung

Pramono Anung copot Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono imbas adanya gangguan layanan digital. Berapa gajinya?

11 April 2025 | 10.11 WIB

Amirul Wicaksono. Dok Bank DKI
Perbesar
Amirul Wicaksono. Dok Bank DKI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memberhentikan Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono. Pemecatan dilakukan setelah adanya gangguan pada layanan digital Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jadi, untuk itu, saya akan putuskan pembebastugasan Direktur IT segera dan harus dilakukan sekarang,” kata Pramono dalam rapat tertutup bersama Direksi Bank DKI, Selasa, 8 April 2025, seperti dikutip dari akun Instagram @pramonoanungw. Lantas, berapa gaji yang diterima Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI? 

Gaji Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI

Berdasarkan Laporan Tahunan 2023 PT Bank DKI, komponen remunerasi atau penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari gaji atau honorarium, tunjangan, fasilitas, dan tantiem atau insentif kinerja. Penentuan remunerasi dilakukan dengan memperhatikan beberapa ketentuan, di antaranya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 45/POJK.03/2015 dan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 79 Tahun 2019. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengacu pada Keputusan Direksi PT Bank DKI Nomor 05/KEP-DIR/IX/2022 tentang Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank DKI, tunjangan bagi manajemen kunci terdiri dari tunjangan hari raya (THR) keagamaan, tunjangan jabatan, tunjangan asuransi purna jabatan, tunjangan cuti tahunan, dan tunjangan cuti besar. 

Kemudian, fasilitas mencakup fasilitas kendaraan, fasilitas utilitas, fasilitas pakaian dinas, fasilitas komunikasi dan laptop, fasilitas keanggotaan klub, fasilitas perjalanan dinas atau pelatihan, fasilitas kesehatan, fasilitas bantuan hukum, serta fasilitas keanggotaan perkumpulan profesi. 

Rumus perhitungan penghasilan Direktur Utama Bank DKI sesuai dengan Pergub DKI Nomor 79 Tahun 2019 Bab III Penetapan Penghasilan Bagian Kedua Pasal 9 poin (1) dan (2). Sementara bagi anggota Direksi lainnya setinggi-tingginya 90 persen dari penghasilan Direktur Utama. 

Pada tahun buku 2023, total remunerasi yang terdiri dari gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura bagi enam orang Direksi Bank DKI mencapai Rp 26.252.000.000. Sementara paket fasilitas lain dalam bentuk natura, seperti perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dan sebagainya sebesar Rp 3.458.000.000. 

Adapun total keseluruhan remunerasi dan paket fasilitas lain dalam bentuk natura bagi enam anggota Direksi Bank DKI pada 2023 mencapai Rp 29.710.000.000. Dengan asumsi setiap orang mendapatkan penghasilan yang sama rata, maka masing-masing individu menerima Rp 4,9 miliar per tahun atau Rp 412 juta per bulan. 

Harta Kekayaan Amirul Wicaksono

Dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang diunggah di laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Amirul terpantau pertama kali menyampaikan total hartanya pada periode 2021, saat mulai menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI. Jumlah kekayaannya selama dua tahun berturut masing-masing sebesar Rp 8.339.000.000 pada 2021 dan Rp 9.727.955.000 pada 2022. 

Adapun LHKPN terakhir yang dilaporkan Amirul, yaitu pada Senin, 25 Maret 2024 dengan jumlah mencapai Rp 12.310.000.000. Berikut rinciannya:

  • Tanah dan bangunan: Rp 7.073.000.000.
  • Alat transportasi dan mesin: Rp 475.000.000.
  • Harta bergerak lainnya: Rp 22.000.000.
  • Surat berharga: -
  • Kas dan setara kas: Rp 4.765.000.000.
  • Harta lainnya: -
  • Utang: Rp 25.000.000. 

Dalam LHKPN-nya, Amirul mengakui kepemilikan atas enam bidang tanah dan/atau bangunan yang diklaim dari hasil sendiri. Aset-aset properti tersebut tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Magelang, dengan luas mulai dari 29 hingga 1.710 meter persegi. 

Dia juga mengoleksi empat unit kendaraan bermotor yang diklaim dari hasil sendiri. Alat-alat transportasinya meliputi mobil Toyota Soluna (2000) senilai Rp 27 juta, mobil Toyota Kijang Innova (2014) senilai Rp 180 juta, mobil Mazda CX-5 (2016) senilai Rp 250 juta, dan motor Kawasaki W175 (2019) senilai Rp 18 juta. 

Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus