Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gammaraas merupakan produk obat farmasi yang mengandung plasma imunoglobulin dalam bentuk larutan steril untuk injeksi. Menurut Shanghai Raas Blood Products Co, obat ini terbuat dari plasma darah manusia yang sehat, di mana kandungan antibodi di dalamnya mampu melawan kuman atau penyakit. Immunoglobulin diambil dari puluhan ribu pendonor darah yang sudah diskrining. Plasma kemudian dimurnikan sebelum digunakan untuk terapi IVig.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gammaraas dapat juga disebut dengan intravenous Immunoglobulin (IVig). Melansir dari WebMD, intravenous Immunoglobulin (IVig) merupakan terapi yang digunakan untuk memberikan kekuatan ketahanan tubuh secara alami untuk mengurangi risiko infeksi yang dialami seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Obat ini memiliki kegunaan antara lain:
1. Imunodefisiensi primer, seperti hipogammaglobuIinemia terkait-X, defisiensi imun variabel umum, defisiensi subkelas IgG selektif.
2. Imunodefisiensi sekunder, seperti infeksi berat, hematosepsis bayi baru lahir.
3. Penyakit autoimun, seperti ldiopathic thrombocytopenic purpura (lTP), Sindrom Kawasaki (KS).
Obat ini mengandung ebih dari 95 persen protein adalah imunoglobulin. Berasal dari plasma manusia dari donor sehat, Gammaraas telah diolah dengan metode pH rendah untuk menonaktifkan virus, dan difilter secara nano untuk menghilangkan virus.
Selain Gammaraas, harga Tocilizumab 400mg/20 ml infus dalam bentuk vial pun relatif maha. Obat itu dalam kondisi normal dijual dengan harga eceran tertinggi, yatu sekitar Rp 5.710.600. Sementara Tocilizumab 800mg/4 ml infus dalam bentuk vial dijual dengan harga eceran tertinggi Rp 1.162.200.
Berdasarkan Business World pada Selasa, 27 Juli 2021, Actemra merupakan salah satu obat yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk pasien Covid-19. Data dari 11 ribu pasien menunjukkan obat Actemra mengurangi risiko mampu kematian.
VALMAI ALZENA KARLA