Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ganjar - Mahfud Gelar Hajatan Rakyat di Surakarta dan Semarang Bawa 3 Pesan, TPN: Bukan Pesta Konglomerat

Ganjar Pranowo-Mahfud Md akan menyampaikan tiga pesan penting pada Hajatan Rakyat yang digelar hari ini di Surakarta dan Semarang.

10 Februari 2024 | 09.20 WIB

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyapa pendukungnya dalam acara Konser Rakyat 03 Menang Total di, Gentling, Banyuwangi, Jawa Timur 2024. Kampanye tersebut dihadiri oleh puluhan ribu dan menyuarakan dukungan kepada pasangan Ganjar-Mahfud untuk memenangkan di kompetisi Pemilu 2024 mendatang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyapa pendukungnya dalam acara Konser Rakyat 03 Menang Total di, Gentling, Banyuwangi, Jawa Timur 2024. Kampanye tersebut dihadiri oleh puluhan ribu dan menyuarakan dukungan kepada pasangan Ganjar-Mahfud untuk memenangkan di kompetisi Pemilu 2024 mendatang. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Surakarta - Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, memastikan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md akan menyampaikan tiga pesan penting pada Hajatan Rakyat yang digelar hari ini di Surakarta dan Semarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tiga pesan itu adalah pentingnya kecintaan rakyat kepada pemimpinnya, menjaga dan merawat demokrasi sebagai budaya bangsa, serta merapatkan barisan untuk menegakkan kesakralan demokrasi ke seluruh penjuru negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Karaniya menjelaskan, salah satu rangkaian kegiatan Hajatan Rakyat yang menarik adalah meruwat Gedung Balai Kota Surakarta sebagai simbol kekuasaan saat ini. Ruwatan merupakan simbol kecintaan rakyat Surakarta kepada pemimpinnya, revolusi cinta dilakukan agar segala keburukan, serta gangguan di pusat kekuasaan kembali mendapatkan keselamatan, kewarasan, dan ketenteraman.

Tak hanya itu, ruwatan dalam tradisi masyarakat Jawa adalah sebuah permintaan tulus kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terbebas dari segala bentuk bahaya dan bencana, serta untuk mendapatkan keselamatan dan kebaikan dalam menjalani kehidupan.

“Dalam ruwatan ada beberapa ritual pendukung seperti lakon Wayang, Sesajen, Bunga, dan Barang-barang lainnya yang dianggap dapat mendukung tercapainya maksud dari ruwatan,” kata Karaniya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 Februari 2024.

Ia mencontohkan, membersihkan Gedung Balai Kota juga sebagai upaya membersihkan simbol kekuasaan dari segala macam bentuk kotoran, kesialan, bencana, dan bahaya. “Harapannya, kekuasaan akan kembali berpihak kepada rakyat Solo Raya,” ucap Karaniya.

Selain itu, kegiatan kirab juga menjadi bagian penting karena ditandai berbagai pertunjukan meriah yang melibat berbagai lapisan masyarakat, yang berkumpul untuk menyatukan tekad, yaitu merawat demokrasi. “Hajatan rakyat, bukan pesta konglomerat. Hajatan Rakyat ada ungkapan syukur rakyat kepada Yang Maha Esa,” katanya.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus