PASARAN mobil masih teka-teki. Pukul rata omset penjualan mobil 1983, menurut seorang pengusaha, turun sedikitnya 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi tahun ini pengusaha mobil tampaknya punya gambaran keadaan akan lebih baik. Sebab, sejak awal tahun, setidak-tidaknya terlihat kesibukan beberapa agen tunggal mobil di Jakarta: mempersiapkan peluncuran jenis mohil baru. Khusus sedan misalnya, kesibukan tampak, antara lain, di PT Imora Motor. Agen tunggal mobil merk Honda ini, pada kuartal pertama tahun ini. akan meluncurkan dua jenis sedan baru melengkapi Accord dan Civic. "Paling lama Maret nanti salah satu di antaranya akan mulai kami pasarkan," kata seorang staf di bagian pemasaran Imora. Dia belum mau memperinci apa keistimewaan sedan baru ini. Namun, seorang agen mereka mengatakan bahwa produk baru itu tak banyak berbeda dengan Civic yang tahun lalu bisa mereka jual sebanyak 2.082 unit. Menurut sebuah sumber, Civic yang mutakhir itu, baik yang empat maupun yang dua pintu, lebih mirip Accord, tapi lebih kompak, dan irit bensin. Harganya konon sekitar dua sampai tiga juta di atas Corolla GL, yang belum lama keluar di pasaran. Selain Imora, beberapa agen tunggal mobil lainnya, PT Kramayudha Tiga Berlian - agen tunggal Mitsubishi - dan PT Udatimex - agen tunggal Holden - juga tampak sudah bersiap-siap meluncurkan sedan baru mereka. Tapi, sama halnya dengan Imora, kedua agen itu, "karena masih dalam persiapan," belum mau membeberkan profil dan keistimewaan kendaraan yang akan mereka luncurkan. Rencana peluncuran yang tampak lebih jelas adalah dari grup Astra yang antara lain mengageni Toyota dan Daihatsu. Untuk sedan Toyota, grup Astra baru tiga bulan lalu memasarkan tipe baru Corolla GL gerak roda depan (fron wheel drive). Ini merupakan modifikasi tipe sebelumnya, Corolla DX, yang telah empat tahun dipasarkan. "Karena di Jepang Corolla DX tak dipasarkan lagi, tipe baru itu kami edarkan sebagai gantinya," kata Soetomo Soesito, manajer umum PT Toyota Astra Motor. Dia cepat menambahkan, kendati Corolla DX tak dibuat lagi, onderdilnya tetap akan disediakan. Hari-hari ini, sedan Corolla GL sedan giat dipasarkan. Tapi, sementara itu, sebuah sedan jenis baru lagi kini segera akan diluncurkan Astra. Menyusul keluarnya sedan mewah Corona Mark II 2000 cc, tahun lalu, kini grup perusahaan yang dipimpin William Soerjadjaja itu tengah menyiapkan peluncuran sedan baru yang merupakan modifikasi tipe mewah tadi, yakni Toyota Crown 1600 cc. Aneka ragam model sedan itu bisa jadi tambah semarak karena grup ini juga mengedarkan sedan merk Daihatsu. Jika sebelumnya mereka memasarkan tipe Charade, belum lama berselang sudah memasarkan pula jenis baru: Charmant. Sedan yang sekelas Corolla GL ini - sekalipun isi silindernya lebih besar - belakangan tampak disukai. "Sejak dipasarkan, November, sudah terjual sebanyak 200 unit," kata Edie Santoso, manajer umum Divisi Perlengkapan Motor Astra International Inc. Dia mengakui, sedan ini memang bersaing dengan Corolla GL karena harganya memang hampir sama, sekitar Rp 17 Juta. Edie mengatakan, Charmant - yang pemakaiannya tampak lebih diarahkan untuk para "wanita eksekutif" atau "istri pengusaha" - kelak bisa menyamai kepopuleran Charade, produk yang kini terjual rata-rata 225 unit sebulan. Dikecapi sekadarnya bensin irit, kekuatan dan perawatan mudah - Charmant sekarang dijagokan Astra sebagai sedan yang bakal laku. "Apalagi kami sudah melakukan survel yang cukup lama sebelum mengedarkannya," kata Edie lagi. Survei keinginan konsumen, tak urung kini jadi modal utama Astra dalam bersaing dengan perusahaan mobil lain. "Soalnya," tutur Soetomo "sekali model tak digemari lagi, maka penjualan pasti - tak terelakkan lagi - akan turun." Dan itu biasanya terjadi setelah empat atau lima tahun mobil dipasarkan. Itulah sebabnya, selama ini, ada beberapa jenis mobil yang diedarkan Astra, diganti atau diperbaharui modelnya setelah jangka waktu itu. Corolla DX, misalnya, sebelum Corolla GL dikeluarkan, telah sering dimodifikasikan ala kadarnya. Umpamanya, warna, bentuk lampu, dan jok. Tapi terkadang itu semua tak cukup. Karena, rupanya, ada pula kecenderungan para pemakai mobil di Indonesia tak suka penggantian yang ala kadarnya, dan ingin sesuatu yang betul-betul baru. Maka, tak ada jalan lain, tipe baru pun dikeluarkan. Persoalan pengusaha mobil tentu tak melulu urusan selera konsumen. Sebab, kendati sudah melakukan orientasi penjualan lewat survei, karena ada faktor lain - misalnya kenaikan harga bahan bakar minyak atau peraturan pemerintah - penjualan Astra bisa menurun. Ini dikeluhkan Edie dan Soetomo. Kedua manajer Astra tadi tetap tampak tak terlalu optimistis bahwa tahun ini mereka akan bisa menjual mobil lebih banyak. "Belum ada sasaran yang pasti," kata Edie. Betapapun, dengan mengeluarkan jenis dan model mobil baru, para pengusaha terlihat ingin bersaing melawan penurunan penjualan seperti telah terjadi tahun lalu. Tahun itu, penjualan mobil seluruhnya tercatat sekitar 150.000 unit, dan khusus sedan sekitar 22.000 unit. Jika angka penjualan total turun rata-rata sekitar 25%, maka penjualan sedan turun sekitar 24% dari tahun sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini