DIA memulai karier dari tangga bawah: sebagai kuli di pelabuhan Belawan, Medan. Ketika itu, awal 1950-an, usia Yap Soei Kie masih belasan tahun. Beberapa puluh tahun kemudian, sesudah Yap lebih populer disebut dengan nama Soetopo Jananto, kepada sejumlah kenalan dekatnya, dia acap kali menunjukkan bekas-bekas masa lalunya pada gumpalan otot di kedua belah lengannya. "Saya benar-benar bekas kuli pelabuhan," katanya. Dengan kemauan keras, Yap, anak kelima dari tujuh bersaudara itu, toh bisa menunjukkan bahwa dari seorang kuli pun bisa muncul pengusaha kuat - setidaknya di lingkungan Pintu Kecil, markas para pengusaha nonpri di Jakarta Barat. Hampir setahun boss kelompok Berkat dan pabrik ban Bridgestone itu berjuang sendirian melawan kanker di ranjang rumah sakit. Dari Boston, Taipeh, sampai akhirnya dia meninggal di General Hospital, Singapura, Rabu malam lalu, pada usia 50 tahun. Kendati cukup ramah di kalangan sejawatnya, dia tetap tak ingin masa lalunya diketahui banyak orang. Misalnya, ketika ditanya tempat lahirnya, anak kelima dari tujuh bersaudara yang lahir I Juni 1934 ini hanya menjawab: "Lahir di Indonesia." (Buku Apa & Siapa Sejmlah Orang Indonesia 1983-1984). Anak Pengusaha Yap Kim Soa ini selepas dari Belawan bekerja di NV Hwa Sing, Medan, 1952-1953. Dari sini, Yap yunior pindah ke NV Guan Hin. Hanya tahan lima tahun di perusahaan itu, dia akhirnya, di awal tahun 1960-an, pindah ke Jakarta. Di Jakarta dia memulai usahanya dengan mendirikan PT Intania Veem, perusahaan ekspedisi yang mencari muatan kapal. Hanya dengan kemauan keras, katanya kepada sejawatnya, perusahaan ini bisa berkembang. "Juga tergantung dari cara Anda bergaul," ujar Yap suatu ketika. Dia kemudian mendirikan pabrik kertas, menjadi pedagang besar farmasi, mengusahakan hutan, dan juga berpatungan bikin pabrik ban. Bridgestone dikenal punya pasar kuat di kalangan perakitan mobil dan merupakan saingan tangguh Goodyear. Yap juga dikenal sebagai penggemar bowling. Sejak 1983, ketua Federasi Bowling Internasional (FIQ) dan pengurus KONI Pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini