Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan produksi untuk dua komoditas strategis, yakni bawang merah dan cabai. Pemerintah menargetkan peningkatan produksi masing-masing sebesar tujuh persen pada tahun 2020 untuk dua komoditas yang rawan kenaikan harga ini.
"Kita targetkan untuk tahun 2020 karena hortikultura prioritas nasionalnya di dua komoditas, yakni cabai dan bawang merah, kita targetkan ada peningkatan tujuh persen," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto di Jakarta, Selasa 11 Februari 2020.
Saat ini produksi cabai mencapai 1,27 juta ton pada 2019 dan ditargetkan mencapai 1,35 juta ton pada tahun ini. Dengan target peningkatan tujuh persen per tahun, produksi cabai besar pada 2024 diharapkan mencapai 1,77 juta ton.
Luas panen cabai besar saat ini mencapai 144.391 hektare dengan produktivitas rata-rata sebesar 8,77 ton per hektare. Lahan tersebut terletak di 33 provinsi dan 225 kabupaten/kota.
Sementara itu, produksi cabai rawit pada 2019 tercatat sebanyak 1,37 juta ton dan ditargetkan mencapai 1,47 juta ton pada 2020. Produksi cabai rawit pada 2024 diharapkan mencapai 1,92 juta ton.
Luas panen cabai rawit saat ini mencapai 177.581 hektare dengan tingkat produktivitas 7,8 ton per hektare. Lahan panen cabai rawit berada di 33 provinsi dan 219 kabupaten.
Adapun produksi bawang merah sebesar 1,52 juta ton pada 2019. Pada tahun ini, produksinya ditargetkan mencapai 1,66 juta ton dan pada 2024 sebesar 2,13 juta ton. Luas panen bawang merah mencapai 157.808 hektare dengan tingkat produktivitas 9,62 ton per hektare. Lahan bawang merah terletak di 33 provinsi di 175 kabupaten.
Strategi Kementan dalam meningkatkan produksi cabai dan bawang merah sebagai komoditas strategis dan rentan bergejolak ini, adalah melalui optimalisasi dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dialokasikan sebesar Rp 6,39 triliun.
Kegiatan usaha hortikultura yang difokuskan mendapat KUR yakni usaha peralatan mesin, usaha budi daya, usaha perbenihan, usaha lanskap dan on farm, usaha pasca-panen, dan usaha pemasaran.
Dari total anggaran tahun 2020 sebesar Rp 1,082 triliun, Ditjen Hortikultura Kementan mengalokasikan sebesar Rp60 miliar untuk pengembangan kawasan aneka cabai serta Rp 165,4 miliar untuk kawasan bawang merah. "Kalau dana APBN tidak besar. Kita prioritaskan dana APBN untuk daerah pengembangan yang sama sekali tidak bisa memenuhi kebutuhan cabai dan bawang," kata Prihasto.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini