Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Gurita Bisnis Kuliner Gibran dan Miliaran Investasi di Sekitarnya

Sebelum masuk ke jalur politik, Gibran Rakabuming lebih kesohor sebagai pebisnis. Berikut daftar bisnis kuliner yang digelutinya.

10 Desember 2020 | 10.02 WIB

Gibran menceritakan pengalamannya membangun bisnis makanan dalam workshop yang digelar di Universitas Sahid Solo, Jawa Tengah, 28 April 2015. Chilli Pari merupakan nama usaha katering miliknya. TEMPO/Ahmad Rafiq
Perbesar
Gibran menceritakan pengalamannya membangun bisnis makanan dalam workshop yang digelar di Universitas Sahid Solo, Jawa Tengah, 28 April 2015. Chilli Pari merupakan nama usaha katering miliknya. TEMPO/Ahmad Rafiq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, menang telak dalam Pilkada Solo berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count. Gibran dan pasangannya, Tegung Prakosa, mengantongi 87,15 persen suara menurut Charta Politika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jejak Gibran di dunia politik terhitung baru. Sebelum merambah jalur ini, Gibran lebih kesohor sebagai pebisnis. Ia mengembangkan sekitar lima perusahaan kuliner dan beberapa bidang usaha yang bergerak di sektor e-commerce, jas hujan, serta servis elektronik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usaha kuliner Gibran yang pertama kali dikenal masyarakat adalah Chilli Pari. Perusahaan yang berdiri pada Desember 2010 ini menyediakan jasa katering. Chilli Pari jor-joran dipasarkan Gibran melalui media sosial, salah satunya Twitter.

Lewat @Chilli_Pari yang memiliki lebih dari 300 ribu pengikut, Gibran rajin mencuitkan menu-menu kateringnya. Kadang-kadang akun ini secara tak langsung juga dipromosikan adik kandung Gibran, Kaesang Pangarep, melalui media sosial Twitter.

Bisnis Chilli Pari berkembang pesat. Tak puas dengan Chilli Pari, Gibran kemudian melebarkan sayap di Markobar. Merek martabak kekinian itu merupakan bisnis generasi kedua pengusaha Arif Setyo Budi, yang dikembangkan oleh Gibran sejak 2015. Gibran mengklaim bisnis yang dikembangkan tak terpengaruh dengan nama besar politik ayahnya.

Markobar yang mulanya berkonsep bisnis kaki lima mulai berkembang menjadi merek waralaba. Lewat situs resmi Markobar, Gibran menawarkan investasi gerai senilai Rp 300 juta. Markobar juga mulai merambah pasar di luar Indonesia, seperti Filipina.

Namun setahun lalu saat berniat maju sebagai calon Wali Kota Solo, Gibran menyerahkan estafet bisnis Markobar kepada Kaesang. “Sudah waktunya (Kaesang menekuni bisnis),” tutur Gibran dalam sebuah pembukaan outlet, Oktober, 2019 lalu.

Pada 2019, Gibran mendirikan PT Siap Selalu Masa bersama Kaesang. Kolaborasi bisnis ini menghasilkan produk makanan ringan yang telah dipasarkan di gerai minimarket, seperti Indomart dan Alfamart. Di perseroan, selain sebagai pendiri, Gibran menjabat sebagai komisaris.

Gibran juga merambah bisnis minuman tradisional, yakni Goola. Merek minuman yang telah dibuka di beberapa pusat perbelanjaan ini digarap Gibran bersama rekannya, Kevin Susanto.

Belum lama ini, Goola mengantongi pendanaan perdana senilai US$ 5 juta atau sekitar Rp 70 miliar dari modal ventura Alpha JWC Ventures. Pada 5 Agustus 2019, rekan bisnis Gibran, Kevin mengatakan target perusahaannya adalah mempopulerkan kuliner tradisional khas Indonesia kepada masyarakat urban.

Ambisi ini digadang-gadang bisa tercapai melalui strategi tertentu. Misalnya pengemasan modern, pengembangan menu, serta penetapan kios ‘grab-and-go’ di lokasi-lokasi strategi.

Pada 2019, Goola telah memiliki sekitar 20 gerai pada pada 2020 direncanakan mencapai 100 toko. Goola juga merambah pasar Asia Tenggara.

Teranyar, Gibran bersama Kaesang menggandeng koki alias chef Arnold Purnomo dan rekan pengusaha mereka, Randy Kartaninata, mendirikan start up bisnis makanan berat, yakni Mangkokku. Di perusahaan itu, Gibran memegang kuasa sebagai pendiri sekaligus penasihat untuk oprasional perusahaan.

Baru-baru ini, Mangkokku meraih pendanaan tahap awal atau atau seed funding senilai US$ 2 juta atau Rp 28,3 miliar. Lagi-lagi, pendanaan bersumber dari Alpha JWC Ventures.

Dana segar ini digunakan untuk eskpansi gerai pada 2021. Saat ini, Mangkokku telah memiliki lebih dari 20 cabang di Jabodetabek. Pada akhir 2020, Mangkokku menargetkan pertambahan gerai menjadi 30 cabang dan 2021 menjadi 75 cabang.

Selain mendirikan dan mengembangkan perusahaan kuliner, tahun lalu Gibran juga menanamkan modal. Ia menjadi investor warteg digital bernama Wahyoo. Wahyoo didirikan oleh Peter Shearer pada Juni 2017.

“Warteg bukan sekadar tempat makan tapi ini adalah budaya bangsa. Orang Indonesia makannya, ya, di warteg, makanya ini harus dilestarikan,” kata Gibran, tahun lalu. Gibran saat itu tak bersedia mengungkap jumlah dana yang diinvestasikan.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus