Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan mulai Sabtu hingga Minggu, 21-22 Oktober 2023 seluruh perjalananan kereta yang melintasi petak jalur Stasiun Sentolo – Stasiun Wates Kulon Progo Yogyakarta sudah bisa dilalui dengan puncak kecepatan normal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini menyusul perbaikan yang dikebut selama empat hari terakhir pasca anjloknya kereta Argo Semeru di jalur itu pada 17 Oktober 2023 siang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sejak Sabtu kemarin semua kereta yang melintas di jalur Stasiun Sentolo – Stasiun Wates sudah bisa dengan puncak kecepatan 80 km/jam," kata manajer Humas Daop 6 Yogyakarta
Krisbiyantoro Minggu 22 Oktober 2023.
Krisbiyantoro mengatakan sebanyak 60 personel dikerahkan dalam perbaikan jalur rel kereta anjlok itu. Mereka bekerja menggunakan alat perawatan rel jenis multi tie tamper atau MTT sebanyak dua unit dan mesin pengatur balast atau PBR sebanyak 1 unit.
Adapun material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut yaitu 350 buah bantalan rel, 200 meter potongan rel, dan 400 meter kubik batu kricak.
Adapun daftar perjalanan KA di wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta pada Minggu pagi hingga siang ini di antaranya kereta 90 (Mataram) yang datang dari Stasiun Solo jam 06.04 WIB, kereta 82F (Manahan) yang datang Stasiun Solo jam 06.55 WIB, dan kereta 248 (Progo) yang datang dari Stasiun Lempuyangan jam 07.05 WIB.
Ada juga kereta 172 (Joglosemarkerto Cilacap - Yogyakarta) yang datang Stasiun Yogyakarta jam 09.07 WIB, kereta 210F (Banyubiru) yangbdatang Stasiun Solo jam 09.58 WIB, dan kereta 95 (Sancaka) yant datang Stasiun Yogyakarta jam 11.00 WIB.
Terkait penyebab anjloknya KA 17 Argo Semeru, Krisbiyantoro mengatakan KAI terus berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan untuk menginvestigasi kejadian itu.
"Fokus kami sekarang evaluasi agar selalu siap dalam mengantisipasi perubahan iklim yang sangat ekstrim saat ini yang bisa berpengaruh pada jalur rel kereta," kata dia.
Antisipasi tersebut telah tertuang dalam SOP AMUS (Alat Material Untuk Siaga).
Dalam sistem AMUS tersebut sudah disiapkan dari kesiapan peralatan dalam penanganan gangguan di jalur rel, ketersediaan material cadangan prasarana dan kesiapan para personilnya.