Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Harga Cabai Kian Meroket, Kementerian Pertanian Akui Produksi Turun Akibat El Nino

Direktur Jenderal Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan kenaikan harga cabai terjadi karena penurunan produksi di dalam negeri.

30 Oktober 2023 | 13.51 WIB

Pedagang tengah merapikan tumpukan cabai di Pasar Senen, Jakarta, Jumat9 Juni 2023. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan atau Kemendag Isy Karim mengungkapkan sejumlah harga bahan pokok mulai naik menjelang Hari Raya Idul Adha 2023, harga cabai merah keriting naik 9,47 persen menjadi Rp 39.300 per kilogram dan cabai merah besar naik 8,38 persen menjadi Rp 40.100 per kilogram. Cabai rawit merah juga ikut naik 8,25 persen menjadi Rp 44.600 per kilogram. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Pedagang tengah merapikan tumpukan cabai di Pasar Senen, Jakarta, Jumat9 Juni 2023. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan atau Kemendag Isy Karim mengungkapkan sejumlah harga bahan pokok mulai naik menjelang Hari Raya Idul Adha 2023, harga cabai merah keriting naik 9,47 persen menjadi Rp 39.300 per kilogram dan cabai merah besar naik 8,38 persen menjadi Rp 40.100 per kilogram. Cabai rawit merah juga ikut naik 8,25 persen menjadi Rp 44.600 per kilogram. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan kenaikan harga cabai terjadi karena penurunan produksi di dalam negeri. Menurutnya, kondisi ini terjadi akibat fenomena alam El Nino atau musim kemarau berkepanjangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau kemarau agak panjang ya biasalah, semuanya akan mengalami seperti itu," kata Prihasto saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin, 30 Oktober 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prihasto mengaku tidak mengetahui persis angka penurunan hasil produksi komoditas ini. Namun, menurut dia, penurunan produksi cabai terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. 

Namun berdasarkan Pragnosa Ketersediaan Cabai tahun ini, dia menyebut secara tahunan produksi naik. Tetapi, terjadi fluktuasi jumlah hasil panen pada beberapa bulan. "Kadang produksi tinggi, kadang agak turun. Itu karena musim," ujarnya. 

Selain itu, Prihasto menilai kenaikan harga di tingkat konsumen terjadi karena ada persoalan di rantai produksi. Pasalnya, menurut dia, harga cabai di tingkat petani masih berkisar Rp 40 ribu-Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan harga di tingkat konsumen telah menembus Rp 100 ribu per kilogram. 

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dari Bank Indonesia per 30 Oktober 2023, harga cabai rawit merah tertinggi terjadi di Maluku, yaitu Rp 101.900 per kilogram. Disusul DKI Jakarta yang kedua harganya menembus Rp 97.500 per kilogram. 

Kendati demikian, Prihasto optimistis produksi cabai akan segera meningkat. Terlebih saat ini hujan sudah mulai turun di beberapa wilayah di Indonesia. Karena itu, ia meyakini sebentar lagi produksi cabai akan meningkat dan harganya di pasar dapat segera melandai.                                                                                          

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus