Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masyarakat boleh sedikit bernapas lega karena harga bahan bakar minyak (BBM) tidak naik Maret ini. Tetapi April nanti, pengeluaran rumah tangga akan tetap membengkak karena harga elpiji bakal naik 20 persen.
Manajer Umum Bidang Pemasaran dan Niaga Unit LPG dan Produk Khusus Direktorat Hilir Pertamina, Wiharto, mengatakan bahwa harga elpiji yang dijual ke masyarakat saat ini hanya Rp 2.100 per kilogram, sedangkan biaya produksi Pertamina mencapai Rp 3.200 per kilogram. Selama ini Pertamina menanggung kerugian tersebut. Misalnya selama 2001 lalu Pertamina harus merogoh duit sekitar Rp 600 juta untuk menyubsidi sekitar sejuta pelanggan elpiji.
Jadi, seperti BBM, harga gas elpiji juga harus terus naik secara bertahap. Pada tahap awal, kenaikan elpiji sekitar 20 persen. Diikuti tahap kenaikan berikutnya, pada tahun 2003 harga elpiji yang dijual di Indonesia sama dengan yang dijual di pasar internasional.
Sementara itu, harga BBM untuk masyarakat, yakni premium dan minyak tanah, justru tidak naik sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat. Menurut Dirjen Migas, Rachmat Sudibyo, keputusan itu mengikuti perkembangan harga minyak mentah yang tercatat pada Mid Oil Platts Singapore (MOPS), yang cenderung stabil, yakni pada kisaran US$ 19 per barel. Sedangkan harga BBM untuk industri diperkirakan akan naik 3-4 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo