Bersaing Mengundang Investor

SIAPA yang akan meneruskan proyek jalan lingkar luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road, JORR) yang sudah beberapa tahun ini macet? Masih teka-teki, ternyata. PT Jasa Marga pekan lalu memang telah mengumumkan ke media massa untuk mencari rekanan investor guna menggarap proyek itu. Namun tender proyek macet yang kini di bawah pengawasan BPPN itu cepat-cepat dibatalkan. "Pengumuman tender itu salah," kata I Nyoman Sender, Deputi Kepala BPPN Bidang Asset Management Credit. Inisiatif Jasa Marga mengumumkan tender berawal dari keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan pada 14 Februari lalu. Isi keputusan itu sendiri hanya menyebut bahwa proyek JORR dikuasakan ke PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ)?di perusahaan ini ada Jasa Marga dan BPPN. Namun, menurut Sender, proyek itu sebenarnya diserahkan ke JLJ dan Jasa Marga. Meski begitu, pengumuman tender yang dilakukan Jasa Marga tetap dianggap salah. Sebab, dalam pelaksanaannya tetap diharuskan lewat konsultasi dengan BPPN dan Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah. BPPN sendiri telah membuat pengumuman akan melelang aset JORR yang dikuasainya guna menutup kredit macet JORR senilai Rp 1,07 triliun. Pembelinya bisa siapa saja, tak harus Jasa Marga, apalagi jika Jasa Marga tak mampu membelinya. Masalahnya, Jasa Marga merasa mampu membeli aset tersebut. Berdasar perhitungan mereka, bila rasio kecukupan modal terhadap utang dihitung 7 berbanding 3, Jasa Marga mampu mencari utang?dengan menggandeng investor lain?sebesar Rp 5,5 triliun karena memiliki aset senilai Rp 3,8 triliun. "Itu cukup untuk membeli aset JORR di BPPN dan pembiayaan pembangunannya," ujar Dirut Jasa Marga, Syarifuddin Alambai. Karena itu, ia menilai, keinginan BPPN melepas aset JORR secara terbuka karena lembaga itu sudah punya investor sendiri.