Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seiring tren peningkatan harga emas dunia, nasabah tabungan emas PT Pegadaian (Persero) pun ikut melonjak drastis. Hingga akhir 2019, Pegadaian membukukan jumlah nasabah tabungan emas sebanyak 4,6 juta nasabah, melonjak hingga 155,5 persen secara tahunan. Bahkan, sebulan kemudian, pada Januari 2020, melambung lagi menjadi 4,79 juta orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menjelaskan minat masyarakat berinvestasi emas dengan membuka produk tabungan emas menunjukkan tren peningkatan. Ia menyebut produk tabungan emas menjadi salah satu produk yang menorehkan kinerja yang pesat tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Jumlah nasabah Tabungan Emas melonjak tinggi pada 2019 dan ini berkontribusi pada peningkatan jumlah nasabah perseroan dan mendukung kinerja positif kami,” ujar Kuswiyoto melalui keterangan resmi, Kamis 5 Maret 2020.
Dari sisi volume, jumlah tabungan emas Pegadaian sepanjang 2019 telah mencapai 3,99 ton atau meningkat 108 persen dibandingkan dengan 2018 yang sebanyak 1,91 ton. Selain itu, terdapat sebagian nasabah yang menjual kembali emas yang dititipkan, sehingga jumlah titipan tabungan emas per Januari 2020 sebesar 4,4 ton.
Pertumbuhan produk tabungan emas tersebut menyumbang peningkatan jumlah nasabah Pegadaian saat ini menjadi 13,86 juta orang, meningkat 30,3 persen dari 2018 sebanyak 10,64 juta nasabah.
Menurut Kuswiyoto, lonjakan jumlah nasabah tabungan emas sejalan dengan pengetahuan masyarakat dalam berinvestasi di komoditas yang likuid seperti emas. Dia menyebut, harga emas terus meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global.
"Investasi emas di Pegadaian sangat mudah dijangkau oleh masyarakat. Apalagi produk Tabungan Emas sudah bisa dimiliki hanya dengan membeli 0,01 gram emas,“ tutup Kuswiyoto.
BISNIS