Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia turun pada penutupan perdagangan Senin atau Selasa pagi waktu Indonesia. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember anjlok 24 sen atau 0,3 persen menjadi US$ 93,26 per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal, harga minyak acuan Brent naik 2 persen pada minggu lalu. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember merosot 47 sen atau hampir 0,6 persen menjadi US$ 84,58 per barel di New York Mercantile Exchange. Penurunan terus berlanjut setelah pekan lalu anjlok 0,7 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penguatan dolar lebih lanjut akan membebani nilai WTI dengan uji penurunan kami perkirakan di 79,50 dolar AS kemungkinan pada akhir minggu," Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates seperti dikutip Antara, Selasa, 25 Oktober 2022.
Harga minyak dunia tertekan oleh lesunya permintaan dari Cina pada September. Meski lebih tinggi dari Agustus, impor minyak mentah Cina per September sebesar 9,79 juta barel per hari turun 2 persen ketimbang tahun sebelumnya.
Bersamaan dengan itu, dolar AS menguat. Data aktivitas bisnis Amerika yang melemah telah mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga lebih agresif dan membatasi penurunan harga minyak.
Penguatan dolar AS yang sedang berlangsung dianggap menimbulkan masalah bagi harga minyak. Dolar yang lebih kuat membuat minyak cenderung mahal bagi pembeli non-Amerika.
ANTARA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.