Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Yen merupakan mata uang resmi Jepang yang menjadi bagian dari sejarah modernsisasi ekonomi oleh pemerintah Meiji pada akhir abad ke-19. Dikutip dari coroporatefinance, sebelum Restorasi Meiji, semua wilayah feodal Jepang mengeluarkan mata uang mereka sendiri, Hansatsu, dalam kumpulan denominasi yang tidak pasti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 27 Juni 1871, Yen ditetapkan menjadi mata uang Jepang. Undang-Undang Mata Uang Baru memperkenalkan Yen sebagai mata uang baru. Nama Yen sendiri dalam situs britannica, berasal dari istilah kuno untuk koin bulat Cina (yuan).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama kali dicetak pada1869, yen secara resmi dikategorikan sebagai unit dasar dalam reformasi moneter. Berbagai badan mengeluarkan uang kertas dalam yen, seperti Kementrian Keuangan dan Bank Nasional Kekaisaran Jepang, serta pasukan sekutu juga merilis beberapa catatatn setelah perang. Sejak itu, Bank of Japan memiliki wewenang untuk menerbitkan uang kertas dan koin. Uang kertas diterbitkan dalam denominasi mulai dari 1.000 hingga 10.000 yen.
Uang Kertas dan Uang Koin Yen
Umumnya masyarakat Jepang menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran sekitar 38 persen pada 2014. Pembayaran tunai juga diyakini melindungi privasi seseorang, pedagang tidak perlu menunggu pembayaran atau tidak membawa konotasi negatif, seperti kredit
Potret tokoh penting dari periode Meiji dicetak pada uang kertas Jepang, dengan alasan untuk mencegah pemalsuan, yang sebaiknya menggunakan foto yang tepat sebagai aslinya daripada lukisan untuk potret.
Bagian depan uang kertas berisi gambar tokoh budaya penting dalam sejarah Jepang. Misalnya, ahli bakteriologi Hideyo Noguchi muncul di uang kertas 1.000 yen; pengarang Murasaki Shikibu pada 2.000 yen. Sedangkan denominasi koin berkisar dari 1 hingga 500 yen.
Sebelumnya, tidak ada nilai tukar yang benar untuk yen antara 7 Desember 1941, dan 25 April 1949, karena inflasi masa perang saat itu mengurangi yen menjadi sebagian kecil dari nilai sebelum perang. Kemudian, pemerintah Amerika menetapkan nilai yen pada 360 per US$, yang menjadi bagian dari sistem Bretton Woods, dalam menstabilkan harga pada perekonomian Jepang.
Sampai sekarang, Yen menjadi mata uang ketiga yang paling banyak diperdagangkan di pasar valuta asing, setelah dolar Amerika dan Euro.
BALQIS PRIMASARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.