Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk alias Harita Nickel Roy A. Arfandy mengungkapkan target produksi nikel dan ekspansi yang lebih besar. Harita Nickel saat ini tengah melakukan tahap konstruksi pabrik PT Obi Nickel Cobalt (ONC) untuk mencapai target pertumbuhan produksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Misalnya seperti produksi nikel setengah jadi atau mixed hydroxide precipitate (MHP) pada 2024 yang dibidik mencapai 120 ribu ton. Pada 2023, total produksi MHP tercatat 55 ribu ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MHP merupakan produk nikel setengah jadi dari proses menggunakan teknologi high pressure acid leaching atau HPAL dengan mengolah limonit. MHP kemudian digunakan untuk memproduksi nikel sulfat dan kobalt sulfat.
"Nikel sulfat dam kobalt sulfat merupakan bahan baku utama untuk pembuatan prekursor ternary baterai kendaraan listrik," kata Roy, dikutip Kamis, 7 Maret 2024.
Kemudian untuk target produksi komoditas feronikel (FeNi) tahun ini masih sama dengan 2023, yakni 120 ribu ton.
Feronikel diproduksi menggunakan teknologi rotary kiln electric furnace atau RKEF dengan bahan baku berupa saprolit. Feronikel menjadi bahan baku utama dalam membuat baja nirkarat.
Roy menjelaskan bahwa untuk proyeksi tahun 2025, Harita Nickel menargetkan produksi yang lebih melejit. Pertama, produksi MHP sebesar 120 ribu ton per tahun. Target tertinggi diincar dari feronikel, mencapai 305 ribu ton per tahun. Secara total, target produksi nikel yang dikejar adalah 425 ribu ton per tahun.
Pada periode 9M23 atau sembilan bulan pertama 2023, total realisasi produksi tambang tercatat 14,48 juta wet metric ton (wmt). Angkanya naik sebesar 119 persen dibandingkan periode 9M22.
Sementara untuk total realisasi penjualan tambang pada periode yang sama tercatat 10,93 juta wmt. Angkanya juga naik sekitar 10,93 persen dibanding periode 9M22.
Untuk produksi feronikel pada periode 9M23, Harita Nickel mencatatkan totalnya 68,994 ton. Angkanya naik 268 persen secara tahunan atau year on year (YoY).
Sedangkan di sisi penjualan feronikel, tercatat mencapai 69,785 ton atau naik sebesar 266 persen secara YoY.