Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara akan ke Cina dan bertemu Xinyi Group untuk menindaklanjuti rencana investasi di Rempang Eco City, Kepulauan Riau. Pasalnya, rencana investasi tersebut sudah ditandatangani dan seharusnya berjalan Januari 2024 tetapi masih tertahan hingga kini.
“Bahkan, mereka melakukan semacam revisi kemungkinan masuk ke Rempang pada 2026,” kata Iftitah di Kementerian Transmigrasi pada Senin, 24 Maret 2025.
Rempang Eco City merupakan warisan Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintahan Presiden Jokowi. Proyek ini mandek akibat konflik lahan dengan masyarakat terdampak. Konflik pecah sejak awal September 2023 ketika sejumlah aparat gabungan TNI dan Polri memaksa masuk ke perkampungan warga. Kedatangan mereka guna memasang patok tanda batas lahan untuk proyek Rempang Eco City. Padahal masyarakat tempatan belum sepakat digusur.
Menurut Iftitah, konflik itu terjadi karena ada kesalahan penanganan oleh pemerintah. Sebab, pemerintah menurunkan aparat. “Sehingga, ada perlawanan dari masyarakat,” ujarnya.
Merespons persoalan ini. Iftitah kemudian merancang transmigrasi lokal warga warga Rempang. Ia menilai program ini menjadi solusi atas mandeknya proyek tersebut.
“Kami sudah mendapat undangan ke Cina untuk bertemu investor dan memastikan bahwa mereka akan masuk di Kawasan Transmigrasi Rempang,” kata Politikus Partai Demokrat itu. Namun, dia tidak merinci kapan jadwal lawatannya ke Cina itu.
Lebih lanjut, Iftitah merancang Rempang sebagai kawasan transmigrasi karena ada potensi industri pasir silika yang bisa dibangun. Selain itu sudah ada investor yang siap berkolaborasi, yakni Xinyi Group dengan estimasi nilai investasi awal Rp 198 triliun.
Seiring dengan hal tersebut, Iftitah juga mengklaim penataan kawasan transmigrasi Rempang akan bermanfaat untuk masyarakat lokal. Terlebih, menurut dia, ada potensi penciptaan lapangan kerja mulai dari 57 ribu hingga 85 ribu orang dari industri tersebut. Iftitah memastikan para transmigran bisa terserap.
“Masyarakat yang tidak mau kerja di pabrik karena dia nelayan, bagus. Tetap saja melaut,” kata Iftitah. “Nanti kami akan bantu ekosistem untuk keperikanan dan maritim, kami sediakan kapal untuk nelayan.”
Pilihan Editor: Menko AHY Mengatakan Rencana Transmigrasi Warga Rempang Butuh Waktu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini