Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

HMNS Sisihkan Pendapatan Oktober untuk Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

CEO HMNS Rizky Arief Dwi Prakoso mengatakan menyisihkan penghasilan 1 hingga 3 persen untuk keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

5 Oktober 2022 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
CEO HMNS, Rizky Arief Dwi Prakoso menyampaikan paparan di depan dewan juri dalam acara TEMPO Young Enterpreneur Challenge 2022 di Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2022. CEO HNMS Rizky Arief Dwi Prakoso terpilih untuk kategori inovasi marketing. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - CEO PT Hadir Mengharumkan Nusantara (HMNS) Rizky Arief Dwi Prakoso mengatakan akan menyisihkan sebagian hasil penjualan perusahaannya bulan ini untuk disalurkan kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Donasi tersebut disalurkan melalui Kitabisa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penjualan bulan Oktober ini kami sisihkan sekitar 1 sampai 3 persen," kata Rizky dalam acara Young Entrepreneur Challenge yang digelar Tempo di Djakarta Theatre, Selasa, 4 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rizky mengatakan aksi ini dilakukan karena HMNS selalu mengangkat nilai universal kemanusiaan atau humanity. Rizky ingin apa yang dilakukan bisa memberikan dampak terhadap nilai-nilai kemanusiaan. 

Rizky mengatakan, pihaknya melihat peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober lalu sebagai tragedi kemanusiaan.  "Daripada kita hanya mengisukan, menyuarakan, tapi enggak ada action apa-apa. Lebih baik kita bantu, " ujar Rizky. 

"Apapun yang terjadi untuk kasusnya nanti, itu urusan nanti. Sekarang bagaimana caranya agar yang kita lakukan bisa berdampak secara langsung bagi yang membutuhkan," jelas Rizky. 

Aksi kemanusiaan juga pernah dilakukan brand parfum lokal ini bulan September kemarin. Rizky mengatakan, HMNS melakukan kampanye soal World Suicide Prevention Day atau Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. 

Aksi tersebut dilakukan karena kasus bunuh diri di Indonesia relatif banyak selama dua tahun terakhir. "Kami lihat itu sebagai awareness yang mesti disampaikan," ucap bos HMNS itu.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus