Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis, 28 Oktober 2021. IHSG bercokol di batas 6.535 atau melemah 1,01 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di angka 6.602,2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melemahnya saham emiten batu bara cukup menekan pergerakan indeks selama perdagangan sesi satu. Sejumlah saham emiten batu bara, seperti Indo Tambang Raya Megah (ITMG), Bumi Resources (BUMI), dan Bukit Asam (PTBA) merosot karena turunnya harga komoditas. Kemarin, harga acuan bartu bara turun sampai 8 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan indeks perdagangannya, saham ITMG melemah 6,2 persen. Sedangkan harga saham BUMI anjlok 5,3 persen dan PTBA 5 persen. Turunnya harga saham komoditas menekan indeks sektor energi sampai 3 persen.
Di sisi lain, IHSG juga terpengaruh oleh bursa global dan regional yang menunjukkan pergerakan negatif. Pasar saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Rabu petang, 27 Oktober 2021.
“DJIA (melemah) 0,7 persen, S&P500 melemah 0,5 persen, dan Nasdaq 0 persen seiring dengan mulai hilangnya momentum musim rilis laporan keuangan yang sempat mendorong pasar AS belakangan ini,” dikutip dari hasil analisis Tim Riset PT Samuel Sekuritas dalam keterangannya, Kamis, 28 Oktober.
Kondisi Bursa Asia tak jauh berbeda. Pada akhir sesi pertama hari ini, Hang Seng terpantau melemah 0,09 persen. Begitu juga Shanghai (turun 0,94 persen), Nikkei (turun 0,99 persen), dan STI (turun 0,39 persen). Sedangkan hanya Kospi yang menguat, itu pun tipis, yakni 0,19 persen.
Di bursa Indonesia, sebanyak 131 saham menguat, 395 melemah, dan 144 stagnan pada sesi pertama. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 7,6 triliun. Adapun investor asing melakukan jual bersih sebesar Rp 203,5 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 18,7 miliar.
Saham Bank BNI (BBNI) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di sesi pertama hari ini. Nilai net buy asing mencapai Rp 45,9 miliar, disusul Bank BTN atau BBTN (Rp 20,3 miliar) dan Indika Energy atau INDY (Rp 18,2 miliar)
Sementara itu, saham Bukit Asam menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing. Nilai net sell-nya mencapai Rp 55,8 miliar. Posisi itu disusul Bank BRI atau BBRI dengan nilai jual Rp 47,3 miliar dan Bank BCA (BBCA) dengan nilai Rp 34 miliar.
Berikut ini saham pengisi top gainer dan top loser.
Top gainer:
- WAPO (naik 27,7 persen ke Rp 92 per saham)
- ATAP (naik 25 persen ke Rp 135 per saham)
- TRUS (naik 24,5 persen ke Rp 426 per saham)
- TIRT (naik 23,5 persen ke Rp 63 per saham)
- TRIS (naik 17,3 persen ke Rp 189 per saham)
Top loser:
- RELI (turun 6,9 persen ke Rp 458 per saham)
- MCOL (turun persen ke Rp 2.660 per saham)
- DIGI (turun persen ke Rp 342 per saham)
- AKPI (turun persen ke Rp 790 per saham)
- ABMM (turun persen ke Rp 1.455 per saham)
Adapun IHSG pada penutupan perdagangan sesi kedua kemarin, Rabu, 27 Oktober 2021, melemah di level 6.602,2. Angka tersebut turun 0,82 persen dibanding dari angka penutupan sehari sebelumnya di 6.656,9.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.