Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Pertemuan anggota inra (perjanjian karet alam internasional) di jenewa menemui jalan buntu. tak ada kesepakatan menentukan harga antara produsen & konsumen. badan penyangga harga gagal berfungsi. (eb)

10 Mei 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INRA (Perjanjian karet alam internasional) tampaknya terancam bubar menyusul ITA (perjanjian timah internasional) yang ambruk Oktober lalu. Anggota pesertanya terdiri dari 7 negara produsen yang menguasai 95% produksi karet alam dunia dan 36 negara importir yang menyerap 75% pasokan dunia. Pekan ini mereka berembuk di Jenewa. Tapi ada jurang besar di antara kedua pihak. Para produsen, seperti Malaysia dan Indonesia, menginginkan harga dinaikkan sekitar 27%, karena telah tenggelam sekitar 28% sejak awal 1984. Tapi para konsumen, seperti AS, Jepang, Eropa, Uni Soviet, dan RRC, tak ingin mengadakan pengubahan harga. Badan penyangga harga dari INRA tampaknya gagal berfungsi. Kendati manajernya telah memborong karet sampai 365.000 ton bernilai US$ 270 juta, harga tetap hanya menguntungkan konsumen. Tahun silam, kalangan eksportir karet di Indonesia pernah bersuara, agar iuran pemerintah di INRA dimanfaatkan saja untuk membina usaha di dalam negeri. Sejauh ini belum jelas tanggapan pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

  • Podcast Terkait
  • Podcast Terbaru
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus