Indikator

BANKIR Mochtar Riady diam-diam kesodok hampir Rp 10 milyar gara-gara Worthen Bankir Corp. keliru menanamkan uangnya. Kerugian sebesar itu tampaknya tidak akan terjadi seandainya pinjaman yang diberikannya pada Bevill Bresler & Schulman Asset Management sebesar US$ 52 juta mendapat jaminan cukup. Seharusnya memang, sebagai pemberi pinjaman, Worthen mendapat surat berharga pemerintah yang bisa dibeli kembali sebagai jaminan. Tapi apa lacur, Bevill Asset Management, sebagai agen penjualan surat berharga departemen keuangan AS, bangkrut sebelum bisa memenuhi kewajibannya itu. Akibatnya, menurut koran The Asan Wall Street Journal, akhir April, 14,4% saham Mochtar Riady di Worthen nilainya merosot tinggal US$ 7 juta. Dan untuk melakukan rekapitalisasi Mochtar harus menginjeksi dana sekitar US$ 4,8 milyar, yang mungkin akan mencapai US$ 16 juta untuk merawat bank itu supaya kembali sehat. Mochtar masuk ke bank ini, Januari 1984, dengan membeli sahamnya US$ 6,5 juta. Jack dan Witt Stephens, rekan usahanya, sudah lama juga memasukkan jumlah uang yang sama besarnya. Sebulan kemudian, masing-masing menginjeksikan US$ 10 juta lagi ke bank itu. Dengan demikian, saham Mochtar di situ menggelembung jadi US$ 16,5 juta. Sebagai induk perusahaan, Worthen Banking Corp. kini menaungi 13 bank di Negara Bagian Arkansas dengan kekayaan US$ 2,33 milyar (hampir Rp 2,6 trilyun), atau sama dengan kekayaan Bank Ekspor-Impor Indonesia, lembaga keuangan No. 5 di Indonesia.