Indikator

SETELAH lima tahun dipersiapkan, akhirnya Bursa Komoditi dibuka pekan ini, dengan perdagangan pertama komoditi karet. Untuk tahap pertama, baru 19 dari 170 anggota Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) yang ikut serta. Kendati kampanye juga sudah dilakukan ke Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan Hong Kong, sampai Senin lalu, belum ada perusahaan dari negeri itu yang mendaftar. Lahirnya bursa ini diharapkan akan menolong produsen karet kelas kecil. Sebelum ini mereka sulit mencari perantara untuk menjualkan produk mereka. Dari situ diharapkan juga orang asing mudah membeli karet Indonesia. Devisa yang diperoleh dari karet ekspor tahun lalu (sampai dengan November) menghasilkan US$ 871 milyar, terutama karena pembukaan pasar baru di negara-negara Blok Timur. Namun, importir karet Indonesia terbesar masih AS, yang mengambil sekitar 40%. Kendati perdagangan karet itu masih secara fisik, bukan tidak mungkin akan mengundang spekulan ikut bermain karena kontrak dilelang kembali. Tapi spekulan ini terbatas pada orang Indonesia. Orang asing hanya boleh membeli untuk langsung diekspor.