LADA, akhir-akhir ini, terasa sangat sedap di lidah spekulan. harganya di pasar New York sudah mencapai US$ I,72 per pon (lada hitam), hampir tiga kali harga awal tahun dan kemungkinan masih akan naik. Masalahnya, produksi lada Indonesia, Brazil, dan India merosot. Produksi lada dunia, yang mencapai 150.000 ton pada 1982, tahun lalu turun tinggal 120.000 ton. Menurut Asian Wall Street Journal, pekan lalu, produksi tahun ini cuma mencapai 105.000 ton, sedangkan kebutuhan lada dunia sekitar 125.000 ton. Pemilik uang di Lampung dan Bangka kini menyimpan uangnya dalam lada. Bahkan eksportir perusahaan niaga yang kuat keuangannya masih berani menahan stoknya. "Yang terang, petani lada sekarang bisa naik haji, kalau dia mempunyai satu ton lada," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini