PEMERINTAH Korea Selatan menyambut gembira kedatangan kapal yang membawa 428.000 barel minyak bumi dari Indonesia, pekan lalu. Minyak bernilai sekitar US$ 12,4 juta itu merupakan jatah pertama Korea Oil Development Co. (Kodeco) yang menginvestasikan US$ 66,3 juta untuk pengeboran di sumur lepas pantai Madura Barat. Perusahaan pemerintah Korea itu sejak 1981, bekerja sama dengan Pertamina (50-50), mengelola sumber yang diperhitungkan bisa mengucurkan 10.000- 15.000 barel per hari. Di situ juga ada kandungan gas alam berjumlah sekitar 77 milyar m3. Dengan sistem kontrak karya, biasanya pembagian produksi minyak 85% untuk Indonesia, 15% untuk kontraktor, sedangkan pembagian hasil gas alam adalah 70-30. Karena sumur tadi dikelola Kodeco bersama Pertamina, maka jatah Kodeco cuma 7,5% untuk hasil minyak, dan 15% untuk hasil gas alam. Namun, pembagian itu diperhitungkan cukup menguntungkan, sehingga presiden Korea Selatan, Chun Doo-Hwan, mengajak perusahaanperusahaan Korea lainnya ikut melakukan penggalian minyak di luar negeri. Korea Selatan setiap hari membutuhkan minyak sekitar 500.000 barel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini