Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Indonesia Ekspor Perdana 1000 Ton Arang Batok Kelapa ke Srilanka

PPI bekerja sama dengan Koperasi Kelapa Terpadu Indonesia atau KKTI mengekspor perdana 1000 ton arang batok kelapa ke negara Srilanka.

26 September 2018 | 14.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja memasukan batok kelapa kedalam tong pembakaran untuk dijadikan arang di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 6 Januari 2016. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -PT Perusahaan Perdagangan Indonesia atau PPI bekerja sama dengan Koperasi Kelapa Terpadu Indonesia atau KKTI mengekspor perdana 1000 ton arang batok kelapa ke negara Srilanka. "Ini kali pertama PT PPI ekspor arang batok," kata Direktur Utama Perusahaan Perdagangan Indonesia, Agus Andiyani saat melepas enam kontainer berisi arang batok kelapa, di Jalan Mangin, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu 26 September 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan, total nilai ekspor arang batok kelapa senilai US$ 560.000. Nantinya arang diolah menjadi bahan kosmetik, alat penyaring atau filter air, alat pengawet, karbon, briket dan lainnya. "Arang jadi komoditas bagus untuk ekspor," jelasnya.

Dari 1000 ton arang yang diekspor, 600 tonnya dipasok dari wilayah Jawa Barat. Sisanya dipasok dari daerah lain diantaranya Makassar, Gorontalo dan Palembang. "Diambil dari beberapa provinsi. Pilot projectnya di sini," ujar Agus.

Jumlah ekspor 1000 ton ini, kata Agus, belum banyak. Dia berharap petani arang batok kelapa bisa meningkatkan produksinya. "Harus ditambah," ucap Agus.

Saat ini petani baru bisa memproduksi 1000 ton arang batok kelapa per bulan. Jumlah itu dipasok dari 25 korwil KKTI se Indonesia. "Kami menargetkan 10 ribu metrik ton per bulan," kata Agus.

Setelah Srilanka, Perusahaan Perdagangan Indonesia menargetkan ekspor arang batok kelapa ke negara Korea dan sejumlah negara lain.

Ketua KKTI, Lismayana mengatakan, usaha produksi arang batok kelapa bisa menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, kelapa cukup banyak ditemui di Indonesia. "Kelapa Indonesia terbaik di dunia dan cukup banyak. Kelapa di kepulauan tingkat kalorinya tidak ada yang bisa menandingi," jelas Lismayana.

Ketua Korwil KKTI Jawa Barat Yudi Setiadi menambahkan, bahan baku arang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran. "Sekarang sudah ada 60 petani binaan KKTI," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus