PT Indosat, penyelenggara telekomunikasi internasional dari Indonesia, tak mau ketinggalan baik dalam teknologi maupun kerja sama antarnegara. Dalam waktu dekat Indosat akan memiliki fasilitas SKKL (sistem komunikasi kabel laut) dari serat optik, yang jauh lebih canggih dari SKKL yang sudah ada (sistem analog). Kabel dari serat kaca itu akan segera direntang dari Jakarta hingga Jepang via Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Hong Kong, sepanjang 7.520 km. SKKL ini juga akan disambungkan dengan SKKL serat optik yang membentang sepanjang 17.616 km dari Singapura via Asia Selatan, Afrika Utara hingga Eropa(Marseille, Prancis). Seluruh proyek tersebut akan menelan investasi US$ 331,5 juta. Proyek ini akan dibangun dan dikelola oleh 52 perusahaan telekomunikasi dari 41 negara (termasuk Indosat dari Indonesia). "Indosat akan menanggung US$ 5,616 juta (sekitar Rp 11 milyar) dan mendapat saham sekitar 1,6%," kata juru bicara Indosat, J.B. Basuki. Rencana ini telah dituangkan dalam kontrak yang diteken tanggal 6 Agustus lalu di Stratford-upon-Avon (Inggris) oleh Dirut Indosat, Ir. Tjahjono Soerjodibroto, bersama pimpinan dari 51 perusahaan lainnya. Kedua proyek itu akan segera dibangun tahun ini, dan diharap siap dioperasikan pada pertengahan tahun 1993. Selain itu, Indosat juga ikut dalam pembangunan kabel laut optik Brunei-Singapura, Brunei-Malaysia-Filipina, Hong Kong- Jepang-Korea, Guam-Filipina-Taiwan, Trans-Pasifik 4 (menghubungkan Jepang-Amerika-Kanada), Trans-Pasifik 5 (menghubungkan Jepang-Amerika-Guam), Rim Pasifik Barat (Guam-Australia), serta Hong Kong-Filipina. Menurut Basuki, sasaran investasi ini ada tiga. Pertama, mengantisipasi jalur padat di kawasan Asia Pasifik pada masa depan. Kedua, sebagai pendukung sistem transmisi satelit (Intelsat). Ketiga, kualitas dan keandalan yang tinggi. Dalam berapa tahun akan impas, tak disebutkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini