Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ingin Bangun Bisnis Kuliner ala Bakso Boedjangan, Ini Tips Sukses

Bakso Boedjangan semakin diminati anak muda. Intip tips suksesnya membangun bisnis kuliner.

4 April 2019 | 18.10 WIB

Variasi gorengan yang disediakan oleh restoran Bakso Boedjangan dalam acara media gathering pada 4 April 2019. TEMPO/Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Perbesar
Variasi gorengan yang disediakan oleh restoran Bakso Boedjangan dalam acara media gathering pada 4 April 2019. TEMPO/Sarah Ervina Dara Siyahailatua

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sukses dengan Nasi Goreng Mafia dan Warunk Upnormal, Cita Rasa Prima (CRP) Group kini hadir dengan Bakso Boedjangan. Meski telah berdiri sejak tahun 2015, namanya baru dikenal dan digemari publik pada akhir tahun 2018. Kini, mereka telah memiliki lebih dari 20 outlet dan yang paling terbaru, outlet mereka pun dibuka pada 22 Maret 2019 di daerah Rawa Belong.

Baca: Cicipi Bakso Pedagang Bekasi, Ini Komentar Jokowi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam acara media gathering, seorang media relations CRP, Annisa Ixona lantas bercerita mengenai Bakso Boedjangan. Ia mengatakan bahwa awalnya, jenis makanan ini dipilih oleh para pemilik dan penemu atas dasar kecintaan pada bakso. Lebih dari itu, bakso juga sesuai dengan tujuan CRP dalam melestarikan makanan khas Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau kiat, harus suka dulu. Karena founder memang menyukai bakso. Setelah itu baru disesuaikan dengan tujuan. Karena kami mau yang Indonesia banget, muncullah Nasi Goreng Mafia dengan nasi goreng, Warunk Upnormal dengan mie goreng dan sekarang bakso,” katanya saat ditemui Tempo pada 4 April 2019.

Selain itu, konsepnya yang menarik perhatikan harus dipikirkan. Dalam hal ini, Bakso Boedjangan memilih konsep yang terbilang unik, yaitu prasmanan. Sehingga, pengunjung dapat mengambil dan memilih isi dari bakso mereka sendiri. Lagipula, mereka pun ingin agar pengunjung dapat merasakan pengalaman meracik, serta menyesuaikan isi makanan dengan keinginan mereka. “Biasanya kalau makan bakso pasti sudah dibuat per porsi. Kalau kami, mau pengunjung memilih sendiri supaya merasakan sensasi meracik dan disesuaikan dengan keinginan masing-masing juga,” katanya.

Baca: Bosan Ketupat, Coba Bakso Malang di Pasar Baru Jakarta

Annisa juga mengatakan bahwa variasi ini dipilih berdasarkan survei yang telah diberikan pada laman sosial media Bakso Boedjangan. Ini terdiri dari isian urat, keju, daging sapi dan cabai. Jadi, variasi baksonya pasti akan sesuai dengan kesukaan masyarakat Indonesia. “Ada jurnal yang pernah mengatakan bahwa pilihan varian itu yang memang digemari masyarakat. Jadi semakin mempertegas munculnya pilihan rasa-rasa itu. Mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk membangun bisnis yang sama,” katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus