Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah televisi nasional yang menyiarkan Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus dari Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, memilih cara masing-masing dalam menayangkan tanda masuk azan Magrib.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Televisi yang siaran langsung jam 17.00 sampai 19.00 WIB, Kamis, 5 September 2024 itu, di antaranya CNN Indonesia, Kompas TV, Jak Tv dan iNews.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CNN Indonesia memilih notifikasi dalam bentuk tulisan diam "Saatnya Azan Magrib untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya" tepat pukul 17.55 WIB.
Sedangkan Kompas TV menggunakan running text "Saatnya Azam Magrib Wilayah DKI jakarta dan sekitarnya.
Jak TV memilih menghentikan sebentar siaran langsung untuk menayangkan azan Magrib, sementara iNews berupa notifikasi bertuliskan "Saatnya Azan Magrib untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya".
Sebelumnya, Kementerian Agama RI mengeluarkan imbauan agar stasiun televisi berkenan untuk menyiarkan azan magrib dalam bentuk teks berjalan ketika menayangkan secara langsung ibadah misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis.
Hal itu sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika tertanggal 1 September 2024, yang salinannya diperoleh ANTARA pada Selasa (3/9) malam.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan tayangan azan Mahgrib yang ditampilkan dengan running text atau teks berjalan di televisi saat Misa Kudus yang dihadiri Paus, sudah disetujui oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam.
Ormas Islam yang menyetujui, kata dia, di antaranya Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Dia mengatakan gagasan tersebut merupakan bentuk penghormatan pemerintah dan para ormas Islam terhadap tamu negara yang hadir yakni Paus Fransiskus.
"Sesuai dengan Surat Menkominfo, menindaklanjuti surat dari Kementerian Agama yang disampaikan oleh Dirjen Binmas Islam dan Dirjen Binmas Katolik," kata Nezar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 4 September 2024.
Dia menjelaskan, Paus Fransiskus pada Kamis, 5 September 2024, akan melaksanakan Misa Akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta, yang bakal disiarkan langsung oleh sejumlah televisi pada petang hari.
Menurut dia, misa tersebut merupakan salah satu bentuk ibadah bagi masyarakat Katolik yang tidak terputus. Adapun peribadatan itu pun bertepatan dengan waktu azan magrib. "Kemenag sepakat untuk notifikasi azan magrib itu tampil dalam bentuk running text," ucap dia.