TAHUN ini dipandang istimewa oleh Dubes Australia untuk Indonesia, Philip Flood, terutama karena investasi Australia di Indonesia diperkirakan bakal menembus angka sembilan nol. "Ini merupakan tahun sewaktu investasi Australia di Indonesia akan mencapai 1 milyar dolar Australia," kata Dubes Flood kepada Indonesia-Australia Business Council di Jakarta, 24 Januari lalu. Sejauh ini, investasi Australia di Indonesia baru sekitar A$ 800 juta. Pernyataan Philip Flood ternyata berdasarkan perhitungan bahwa eksplorasi minyak di celah antara Timor dan Australia (Timor Gap) akan segera dimulai. "Dua minggu lagi para menlu kita akan bertemu untuk meresmikan perjanjian itu (Timor Gap Zone of Cooperation Treaty)," katanya. Tak diungkapkan berapa investasi yang akan ditanamkan untuk mencari sumber minyak di kawasan itu. Sedangkan kalangan pengusaha minyak Australia (Australian Petroleum Exploration Association), dalam siaran pers Kedubes Australia di Jakarta, sudah merancang anggaran A$ 330 juta sampai 457 juta untuk (seluruh) kegiatan eksplorasi lepas pantai Australia. Rencananya, tahun ini mereka akan menggali 43 sampai 62 sumur minyak. Direktur Eksekutif APEA, Keith Orchison, mengatakan bahwa kegiatan minyak tahun 1991 ini sebagai permulaan dekade, di mana Australia berharap menemukan sekitar dua juta barel minyak. Jika berhasil, produksi minyak Australia tentu akan melampaui produksi Indonesia yang sekitar 1,5 juta barel per hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini