Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Persaingan jasa komputer

Grup metrodata menjalin kerjasama dengan bell atlantik business system service (babss). satu dari 50 grup komputer besar di as. tujuannya menyelenggarakan bisnis pelayanan untuk pemakai komputer.

2 Februari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KERJA sama lokal dan asing bukanlah barang baru, tapi yang satu ini pasti menarik. Grup Metrodata -- perusahaan Indonesia yang sedang melangkah maju -- telah menjalin kerja sama dengan Bell Atlantic Business System Services (BABSS), satu dari 50 grup komputer besar di AS. Markasnya di Philadelphia. Kebesaran Sorbus -- demikian nama populer BABSS -- tidak saja terlihat dari asetnya, yang mencapai 21 milyar dolar (sekitar Rp 40 trilyun). Bonafiditasnya juga tercermin dari omset rata-ratanya tiap tahun yang 10 milyar dolar (Rp 19 trilyun lebih). Akan halnya sang mitra lokal, PT Metrodata Graha Sistika -- salah satu anak perusahaan Metrodata Group -- telah berpengalaman selama 15 tahun dan menguasai sekitar 25% pasar komputer di Indonesia. Dengan memasarkan 20 merek komputer, Metrodata mencatat omset sekitar 100 juta dolar. Berdasarkan angka penjualan ini, Metrodata pantas dipandang sebagai perusahaan komputer nomor dua di Indonesia (setelah USI IBM). Menurut perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak, tujuan utama mereka adalah menyelenggarakan bisnis pelayanan total untuk para pemakai komputer. Seperti dikatakan oleh Lesan Limanardja, pelayanan itu bersifat one stop shopping. Untuk lebih jelas, perusahaannya akan melayani sejak awal, mulai dari penyiapan ruang komputer sampai kepada pemasangan hingga ke pemeliharaan komputer. Dan ini berlaku untuk semua merek. "Dengan begini, konsumen mempunyai pilihan," kata Lesan. Maksudnya, seorang pemakai komputer IBM tak harus pula memakai jasa USI, yang menjadi agen tunggal raksasa komputer itu di Indonesia. Kelak, selain akan bertindak sebagai pemasok suku cadang, BABSS akan memberikan bantuan teknik -- langsung dari Philadelphia. Untuk itu, Metrodata mempekerjakan 82 teknisi yang siap pakai. Jajaran tenaga kerja ini, kelak, mungkin perlu ditambah, apalagi kalau mengingat bahwa yang diincar adalah pasar yang cepat berkembang. Sebuah hasil survei menunjukkan, pasar pelayanan purnajual komputer di Indonesia kini diperkirakan mencapai 15% dari total omset (395 juta dolar). Dari situ, omset servis setiap tahunnya hampir 60 juta dolar atau sekitar Rp 113 milyar. Dan untuk meraih pasar yang gemuk itu, "Kami akan membidik pasar pelayanan yang kini dipegang IBM," ujar Lesan optimistis. Dia agaknya "tergoda" melihat pangsa yang dikuasai PT USI Jaya IBM, bernilai US$ 120 juta dan terbesar di Indonesia. Lesan tampaknya yakin bahwa ada peluang. Katanya, dengan kerja sama ini, Metrodata bisa memberikan servis terbaik bagi pelanggan. Selain itu, "Kami jamin, tarifnya akan lebih murah," tuturnya. Namun, lain pendapat Lesan, lain pula kata pesaingnya. Menurut J.W. Junardy, Direktur Operasi USI IBM, di dunia komputer harga bukanlah nomor satu. "Itu relatif," ujarnya. "Yang nomor satu adalah mutu pelayanan yang memuaskan pelanggan." Dan Junardy tidak gentar karena ada pesaing yang berpatungan dengan BABSS. USI kini telah memilik sarana yang sangat lengkap. Untuk melayani para pelanggannya -- dari lembaga swasta seperti BCA sampai pemerintah (seperti IPTN dan Departemen Keuangan) -- USI pun siap dengan suku cadang senilai 10 juta dolar. Selain itu, mesin-mesin servisnya cukup canggih. Dengan remote support facility RSF, salah satu nama mesin monitor yang canggih, kerusakan pada komputer milik IPTN di Bandung bisa dideteksi langsung dari Jakarta dan agen-agen IBM di seluruh dunia. Jadi, kalau mereka mengalami kesulitan teknis, rekan-rekannya di Jepang atau Amerika bisa langsung ikut membantu. Didukung oleh berbagai "senjata", tak heran bila USI yakin, langkahnya takkan terhambat cuma karena munculnya satu pesaing baru. "Kami punya peralatan yang tidak mereka miliki," kata Junardy, sambil memperlihatkan senyum misterius. Budi Kusumah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus