Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Isi Puisi Terakhir Faisal Basri Sarat Kritik terhadap Pemerintah Berjudul Rumah Indonesia, Rumah Kita

Tak hanya aktif di X , Faisal Basri juga kerap menuangkan pemikirannya lewat blog pribadinya, faisalbasri.com . Simak puisi terakhirnya berikut ini.

5 September 2024 | 08.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior UI Faisal Basri meninggal pada pagi hari ini di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Semasa hidupnya, ia sering menyampaikan kritik ke pemerintahan, salah satunya lewat media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya aktif di X (dahulu Twitter), Faisal Basri juga kerap menuangkan pemikirannya lewat blog pribadinya, faisalbasri.com . Pada tahun 2024 ini, ia mengunggah dua kali di blog tersebut. Unggahan pertama pada tahun ini ditulis pada 25 Januari yang berjudul 'Rakyat Selalu Mendukung Menteri Berintegritas yang Akan Mundur, Jangan Pernah Merasa Sendirian!'. Sementara unggahan kedua dan terakhir pada tahun ini adalah berupa puisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam unggahan pertama di tahun ini terdapat disclaimer yang menyebutkan narasi yang disampaikan sepenuhnya disusun oleh pengelola podcast Gerakan Aktivis 98 pada program Gerak-Gerik dari rekaman dilakukan pada Selasa, 23 Januari 2024. Faisal kala itu menyebutkan sebanyak 15 menteri siap mundur dari Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Mmundurnya para menteri itu, kata Faisal, selain karena arah politik yang berseberangan dengan Jokowi dalam Pilpres 2024 yang mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu juga disebabkan banyaknya intervensi politik yang dilakukan Jokowi terhadap tugas pokok dan fungsi mereka.

Dia menyebutkan, total ada 15 menteri yang berpotensi mundur, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Sebelumnya, pada tahun 2023, Faisal Basri mengunggah tulisan panjang soal kritiknya terhadap pemerintah yang jorjoran mendorong industri nikel. Unggahan itu tebit pada 19 Agustus 2023 dengan judul 'Kehadiran Smelter Nikel Tak di Ruang Hampa'. Tulisan itu menguraikan lingkungan eksternal atau lingkungan strategis yang mewarnai keberadaan smelter nikel di Indonesia.

Adapun postingan terakhir yang diunggah Faisal Basri di blog tersebut pada 18 Agustus 2024 berupa puisi berjudul Rumah Indonesia, Rumah Kita. 

Berikut bunyi puisi terakhir Faisal Basri tersebut:

Rumah Indonesia, Rumah Kita

Indonesia adalah Rumah Kita

Tempat  bermukim buat semua

Tak membedakan suku, warna kulit, agama, dan asal muasal

Untuk merajut asa wujudkan Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera

*

Kita berbagi cerita dan cara

Bukan memonopoli mau sendiri dan mimpi kosong

Bukan dengan memaksakan kehendak dengan bedil

Bukan dengan menindas kelompok yang tidak disuka.

Bukan dengan membungkam barisan seberang

*

Anasir-anasir negara dan korporasi berkelindan

Mewujudkan mimpi mereka sendiri

Merampas tanah rakyat

Membungkam suara Nurani

Mengeruk kekayaan negeri untuk membangun kerajaan lewat politik dinasti

Mereka membentuk kawanan rayap dan kecoak bertaring tajam

Mengusik rumah kita, Rumah Indonesia

*

Mereka kian menggerogoti segala penjuru rumah kita

Menyerang fondasi

Mengacak-acak pilar-pilar bangunan

Membombardir atap

Tak pelak, Rumah Indonesia mulai oleng

*

Dentuman drum

Lengkingan gitar

Alunan dan pekik penyanyi

Entakan kaki-kaki penonton

Membuat kawanan rayap dan kecoak

Pekak dan tuli

Pandangan matanya merabun

Sekujur tubuhnya kuyu

Dengan lemah lunglai, mereka mengambil Langkah seribu terbirit-birit

Meninggalkan arena

*

Kini saatnya 

Kita kembali menata Rumah Indonesia

Memperkuat fondasi

Mereparasi pilar-pilar

Dan menambal kebocoran

Untuk mewujudkan Indonesia baru

Mewariskan kejayaan bagi generasi mendatang

*

Saatnya

Kejujuran

Yang memimpin

Bangsa ini

***

Jakarta, 9 Desember 2023, diperbarui pada 18 Agustus 2024.

Rr. Ariyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus