Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jejaring Ketahanan Pangan Solo Temukan Kandungan Bahan Berbahaya di Produk Makanan, Apa Saja?

JKPD mengambil sampel sejumlah produk atau bahan makanan yang dijual di Pasar Gede Solo guna memastikan komoditas tidak mengandung bahan berbahaya.

13 Desember 2022 | 15.31 WIB

Tim JKPD Kota Solo mengambil sampel komoditas di Pasar Gede Solo, Selasa, 13 Desember 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perbesar
Tim JKPD Kota Solo mengambil sampel komoditas di Pasar Gede Solo, Selasa, 13 Desember 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Solo-Berbagai jenis produk dan bahan makanan/minuman di pasar tradisional di Kota Solo menjadi sasaran uji keamanan pangan yang dilakukan tim Jejaring Ketahanan Pangan Daerah (JKPD) setempat menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tim JKPD Kota Solo merupakan gabungan dari sejumlah instansi pemerintah di wilayah setempat, di antaranya Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, dan Loka Pengawasan Obat dan Makanan (Loka POM), hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pada Selasa, 13 Desember 2022, tim itu mengambil sampel sejumlah produk atau bahan makanan yang dijual di Pasar Gede Solo guna memastikan komoditas tidak mengandung bahan berbahaya.

Pantauan Tempo, Selasa, sampel yang diuji di antaranya beberapa jenis sayuran dan buah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, daun bawang, melon, tomat, hingga daging sapi, yang tergolong dalam jenis komoditas segar. 

Selain itu beberapa jenis makanan lain yang diuji sampel di antaranya kerupuk merah, tahu kotak, janggelan, hingga beberapa macam kue basah di antaranya putu. 

Pengambilan sampel dilakukan tim dengan membeli produk atau bahan makanan/minuman dari para pedagang pasar itu. 

Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kota Solo, Gatot Sutanto, mengungkapkan berdasarkan hasil uji sampel produk atau bahan makanan itu diketahui beberapa di antaranya terindikasi masih mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan. 

"Contohnya ada kandungan formalin, hingga bahan pewarna tekstil untuk produk makanan. Tapi untuk sebagian lainnya yang diuji relatif aman," ungkap Gatot kepada awak media di Pasar Gede Solo, Selasa. 

Selanjutnya: 2 Jenis Makanan Terindikasi Menggunakan Formalin

Gatot merinci uji sampel yang dilakukan terdiri atas tiga uji. Pertama adalah uji kebusukan dengan sasaran di antaranya daging sapi dan sayuran segar yang belum diolah. Kedua adalah uji petik untuk beberapa komuditas seperti melon, bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat.

"Dari uji ini (daging sapi dan sayuran) hasilnya relatif bagus semua. Juga untuk uji petiknya dari melon, bawang (bawang merah dan bawang putih), tomat, cabai rawit, menunjukkan hasil negatif semua, artinya tidak ada yang menuju kebusukan," tuturnya. 

Gatot menambahkan, dari uji sampel makanan oleh Loka POM, diketahui dari 11 jenis makanan, ada 2 jenis yang terindikasi menggunakan formalin atau bahan pengawet makanan dan pewarna tekstil rodhamin pada jenis makanan tersebut. 

"Beberapa sampel yang kita cek seperti tahu, janggelan, mi basah, mi putih, kerupuk yang belum digoreng ya, kerupuk merah itu, dan lain-lain, juga makanan kue basah contohnya putu, wajik, juga ada yang terindikasi. Ada juga untuk teri-terian (ikan teri) juga ada yang terindikasi menggunakan formalin," kata Gatot. 

Terhadap sampel produk makanan yang menunjukkan hasil ada indikasi mengandung bahan berbahaya itu, akan dilakukan uji lebih lanjut di laboratorium. "Nanti perlu ditindaklanjuti dengan uji di laboratorium lebih ke presisinya seperti apa, apakah melebihi kadar baku mutu dan sebagainya," tutur Gatot.

Selain itu tim juga menemukan ada produk kedaluwarsa yang masih dijual. "Ya tadi dari DKK (Dinas Kesehatan Kota Solo) untuk produk kedaluwarsa tidak ada temuan. Tapi memang untuk makanan curah banyak yang tidak mencantumkan expired date (tanggal kedaluwarsa)," katanya. 

Menindaklanjuti hasil kegiatan tim JKPD tersebut, mereka selanjutnya akan melakukan sosialisasi kepada para pedagang pasar. Khususnya para pedagang yang telah diambil sampelnya tadi. Para pedagang itu diimbau agar selalu memastikan produk yang mereka jual itu aman dari penggunaan bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Termasuk bagi pedagang yang masih menjual produk yang sudah kedaluwarsa agar menarik produk tersebut dan tidak dijual. 

Lebih lanjut Gatot mengatakan kegiatan uji sampel itu merupakan bagian dari tugas JKPD terkait pengawasan keamanan pangan. 

"Kegiatan ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin JKPD, jadi bukan hanya dilaksanakan saat menjelang Natal dan Tahun Baru. Kegiatan seperti ini akan kembali kami gelar tanggal 20 Desember nanti dengan sasaran pasar modern," ucap Gatot. 

SEPTHIA RYANTHIE

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus