Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jokowi Akan Perluas Lahan Sorgum di NTT untuk Kurangi Impor Gandum

Jokowi berencana memperluas area lahan tanaman sorgum di NTT guna mengurangi ketergantungan impor gandum dan jagung sebagai sumber pangan.

2 Juni 2022 | 16.07 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi memimpin upacara peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Lapangan Pancasila Ende, NTT, Rabu, 1 Juni 2022. .Presiden melakukan sejumlah kegiatan di Ende, NTT, salah satunya memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. ANTARA/Iqnas Kunda
Perbesar
Presiden Joko Widodo alias Jokowi memimpin upacara peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Lapangan Pancasila Ende, NTT, Rabu, 1 Juni 2022. .Presiden melakukan sejumlah kegiatan di Ende, NTT, salah satunya memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. ANTARA/Iqnas Kunda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi berencana memperluas area lahan tanaman sorgum di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) guna mengurangi ketergantungan impor gandum dan jagung sebagai sumber pangan.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai menanam benih dan memanen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Kamis, 2 Juni 2022.

"Saya perintahkan kepada gubernur dan bupati untuk betul-betul memastikan berapa luasan lahan yang bisa dipakai untuk menanam sorgum sehingga kita tidak bergantung kepada gandum, tidak bergantung pada jagung dari impor," kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers melalui video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.

Jokowi menjelaskan lahan di Kabupaten Sumba pernah ditanami jagung, namun kurang produktif. Oleh sebab itu lahan dialihkan pada tanaman biji-bijian sorgum.

Saat ini luas lahan sorgum di Kabupaten Sumba Timur mencapai 60 hektare dengan produktivitas sebesar 5 ton per hektare. Meski masih tergolong uji coba, petani dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp50 juta per hektare dalam satu tahun atau Rp4 juta lebih per bulan.

Jokowi pun telah memerintahkan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Sumba Timur Khristofel Praing untuk memperluas lahan yang bisa ditanami sorgum.

"Kita akan perbesar tanaman sorgum ini di Provinsi NTT dengan harapan kita miliki alternatif pangan dalam rangka (mengatasi) krisis pangan dunia. Kalau kita ada berlebih, ada stok, justru ini yang akan kita ekspor," kata Kepala Negara.

Adapun tanaman sorgum dinilai menjadi alternatif sumber pangan selain beras dan jagung, guna menghadapi krisis pangan.

Sebelumnya sejak pandemi Covid-19 merebak, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) telah memperingatkan agar setiap negara memiliki rencana dalam menjaga kelancaran rantai pasok makanan demi mengantisipasi potensi krisis pangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus