Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bertolak ke Papua bersama dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rangka melakukan kunjungan kerja, Sabtu sore, 26 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Basuki menjelaskan tujuan utama dari kunjungan kerja tersebut adalah meresmikan Jembatan Holtekamp di Jayapura. Selain itu Presiden Jokowi juga akan melihat perkembangan terkini penanganan pascakerusuhan di Wamena, Papua Barat. Selain itu pada kesempatan yang sama meninjau pembangunan perumahan rakyat di Pegunungan Arfak dan Keimana, serta melakukan prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) Wisma Asrama Nusantara untuk Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Beliau ingin melihat progress penanganan pasca kerusuhan. Kedua meresmikan Jembatan Holtekamp dan groundbreaking Wisma Asrama Nusantara untuk BIN. Jadi, pertama ke Sorong besok pagi ke Manokwari, meninjau perumahan-perumahan di sana di pegunungan arfak dan ke keimana. Besoknya lagi ke Wamena lihat kegiatan pasca kerusuhan dan Jayapura," katanya ketika ditemui di kantornya Sabtu.
Setelah berkeliling Papua Basuki mengatakan Presiden Jokowi akan melanjutkan perjalanannya ke Ambon untuk meninjau masyarakat yang menjadi korban gempa bumi. Kemudian mantan Walikota Solo itu juga akan berkunjung ke Palu untuk meninjau perkembangan perbaikan pascabencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi tahun lalu.
"Baru nanti ke Ambon, [meninjau penanganan] pascagempa, terus ke Palu. Berangkatnya sore ini jam 16.00 WIB," ungkap Basuki.
Sebagai catatan, Jembatan Holtekamp merupakan jembatan baja pelengkung yang membentang di Teluk Youefa, Jayapura sepanjang 433 meter. Jembatan ini bakal memangkas waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Sarmi dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw.
Pembangunan Jembatan Holtekamp merupakan hasil kolaborasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang mana masing-masing pihak memberikan berkontribusi. Kementerian PUPR, selain membangun dan memasang bentang utama juga membangun jalan akses sepanjang hampir satu kilometer serta jembatan pendekat sisi Holtekamp sepanjang 30 meter.
Secara keseluruhan, pembangunan Jembatan Holtekamp yang mencakup bentang utama dan jalan pendekat menelan anggaran Rp1,88 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.