Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 26.396 penumpang turun di sejumlah stasiun di wilayah operasi KAI itu pada Kamis atau hari pertama libur panjang Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Peningkatan jumlah kedatangan terjadi mulai dari Rabu (7/2) hingga Kamis (8/2)," kata Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis, 8 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Krisbiyantoro menjelaskan jumlah kedatangan pada Rabu (7/2) tercatat sebanyak 25.336 penumpang atau meningkat 59,3 persen dari Selasa (6/2) dengan kedatangan sebanyak 15.900 penumpang.
Kemudian pada Kamis (8/2) hingga pukul 08.00 WIB tercatat jumlah kedatangan sebanyak 26.396 penumpang atau meningkat 66 persen jika dibandingkan Selasa, 6 Februari 2024.
Di wilayah Daop 6 Yogyakarta, tercatat lima stasiun KA dengan tingkat kedatangan tertinggi pada periode 7 hingga 8 Februari 2024 yakni Stasiun Yogyakarta dengan 12.473 penumpang, Stasiun Lempuyangan dengan 7.471 penumpang, Stasiun Solo Balapan dengan 3.529 penumpang, Stasiun Klaten dengan 871 penumpang, dan Stasiun Purwosari dengan 723 penumpang.
Sebagaimana jumlah kedatangan, menurut Krisbiyantoro, jumlah keberangkatan penumpang juga meningkat.
Berdasarkan data jumlah keberangkatan penumpang pada Rabu (7/2), jumlah penumpang berangkat dari seluruh stasiun Daop 6 sebanyak 23.000 penumpang atau meningkat 77,4 persen dibandingkan Selasa (6/2) yang memberangkatkan 12.960 penumpang.
"Daop 6 memperkirakan peningkatan signifikan keberangkatan penumpang akan terjadi pada arus balik hari Sabtu dan Minggu atau 10 dan 11 Februari 2024," ujar dia.
Dengan arus penumpang yang cukup padat, menurut Krisbiyantoro, Daop 6 Yogyakarta tak hentinya mengingatkan kepada seluruh pelanggan untuk memperhatikan barang bawaan dengan baik, jangan sampai tertinggal ataupun tertukar.
"Selanjutnya juga terkait dengan keselamatan saat menunggu kereta api di peron agar memperhatikan langkah dan tidak melewati garis kuning untuk menghindari risiko kecelakaan ataupun terjatuh dari peron," kata Krisbiyantoro.