Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

KAI Tunggu Istri Masinis KA Sancaka untuk Diangkat Jadi Karyawan

PT KAI menunggu kedatangan istri masinis kereta api Sancaka untuk diangkat menjadi karyawan.

9 April 2018 | 17.58 WIB

Warga menyaksikan petugas mengevakuasi gerbong KA Sancaka yang kecelakaan di Ngawi, Jawa Timur, 7 April 2018. Peristiwa tabrakan Kereta Sancaka dengan truk trailer tersebut menyebabkan seorang masinis kereta itu meninggal. ANTARA
material-symbols:fullscreenPerbesar
Warga menyaksikan petugas mengevakuasi gerbong KA Sancaka yang kecelakaan di Ngawi, Jawa Timur, 7 April 2018. Peristiwa tabrakan Kereta Sancaka dengan truk trailer tersebut menyebabkan seorang masinis kereta itu meninggal. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Madiun - PT Kereta Api Indonesia atau KAI mempersilakan istri masinis kereta api Sancaka yang meninggal akibat kecelakaan dengan truk trailer di Ngawi, Mustofa, 30 tahun, datang ke kantor direksi perseroan itu. Kedatangan Dian Kartika Sari, 25 tahun, dimaksudkan untuk memproses pengangkatannya sebagai karyawan PT KAI.

“Secepat mungkin, kalau Mbak Dian sudah sempat nanti kami adakan komunikasi untuk penempatannya di mana,’’ kata Kepala PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun, Sulthon Hasanudin, usai penyerahan santunan kematian Mustofa oleh PT Asuransi Jasa Indonesia di rumah duka, Desa Sumber Bening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin, 9 April 2018.

Baca juga: Evakuasi KA Sancaka Rampung, Jalur Kereta Lintas Selatan Lancar

PT KAI mengangkat istri almarhum Mustofa sebagai karyawan demi menjaga hubungan baik dengan keluarga masinis kereta sancaka yang meninggal di perlintasan liar kilometer 215+8 antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun, Ngawi, Jumat pekan lalu. Almarhum memiliki jasa besar lantaran gugur saat menjalankan tugas.

“Dia (Dian) lulusan SMA jurusan IPA nanti bisa ditempatkan di bagian administrasi kantor mana,’’ ujar Sulthon.

Kendati demikian, PT KAI memberi kelonggaran kepada istri almarhum untuk mengurus stasusnya sebagai karyawan dan mulai bekerja. Saat ini, Sulthon menyadari keluarga almarhum masih dalam suasana duka. Apalagi, tradisi kirim doa masih berlangsung hingga empat hari ke depan.

Suparno Hadi, kakak sepupu almarhum Mustofa, menyatakan terima kasih atas perhatian PT KAI. Menurut dia, dengan diangkatnya Dian menjadi karyawan perseroan itu akan menjamin masa depan Aulil, 4 tahun, anak semata wayangnya. Namun, hingga kini kondisi psikologis Dian masih syok.

“Saat ini kondisinya belum memungkinkan (bagi Dian untuk memproses pengangkatannya sebagai karyawan PT KAI),’’ ia menuturkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus