Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kalbe Farma Bidik Kapasitas Pengujian Tes PCR 2.000 Per Hari

PT Kalbe Farma Tbk. menargetkan kapasitas pengujian sampel tes Polymerase Chain Reaction (PCR) bisa mencapai 2.000 per har

28 Januari 2021 | 15.02 WIB

Kalbe Farma Bidik Kapasitas Pengujian Tes PCR 2.000 Per Hari
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk. menargetkan kapasitas pengujian sampel tes Polymerase Chain Reaction (PCR) bisa mencapai 2.000 per hari dalam waktu dekat. Sejak awal pandemi, perseroan telah berkontribusi dalam upaya pengujian tes Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan sejak wabah Covid-19 merebak pada Maret 2020, perseroan sudah menyediakan testing PCR. Kapasitas pengujian terus ditingkatkan hingga saat ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hampir setahun lalu, kapasitas pengujian hanya 100 hingga 200 sampe per hari. Adapun saat ini kapasitas sampel sudah mencapai 1.200 per hari dan dalam dekat digenjot hingga 2.000 sampe per hari. Dengan kata lain kapasitas testing per bulan mencapai 60.000 sampel.

“Sekarang sudah mau 2.000 sampel per hari, kita harapkan lancar karena hasil ini ditunggu-tunggu pasien,” ujarnya dalam media visit ke Bisnis Indonesia secara virtual, Kamis 28 Januari 2021.

Untuk diketahui, Kalbe Farma merupakan perusahaan farmasi swasta pertama yang memiliki fasilitas laboratorium Bio Safety Level 2. Lab BSL 2 ini diperlukan untuk melakukan pemeriksaan uji Polymerase Chain Reaction Covid-19 secara real time atau dalam waktu sehari.

Direktur Kalbe Farma Tbk Sie Djohan mengatakan pemeriksaan itu dikerjakan melalui anak perusahaan Kalbe Farma yakni KALGen InoLab. Djohan menerangkan, sebagai laboratorium pemeriksaan, KALGen InoLab tidak melayani pasien perorangan. KALGen InoLab hanya menerima sampel dari rumah sakit rujukan Covid-19.

“Per tanggal 13 April Kalbe Farma sudah siap menyediakan layanan ini yang merupakan gold standard bagi pemeriksaan Covid-19 dengan mendeteksi RNA virus Sars-Cov2 yang menjadi standar baku pemerintah Indonesia dan WHO,” kata Djohan saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus