Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kecelakaan Balikpapan, Kemenhub Ungkap Ketidaksesuaian Spesifikasi Truk

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengungkapkan beberapa temuan pasca-kecelakaan maut di Balikpapan.

23 Januari 2022 | 20.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas mengevakuasi truk tronton bernomor plat KT 8534 AJ setelah mengalami kecelakaan di Turunan Rapak, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Jumat 21 Januari 2022. Kecelakaan yang diduga karena truk mengalami rem blong itu mengakibatkan lima orang tewas. ANTARA FOTO/HO/Novi A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan atau Kemenhub Budi Setiyadi mengungkapkan beberapa temuan pasca-kecelakaan maut di Balikpapan. Dia menyatakan ada perubahan konfigurasi sumbu ban pada truk kontainer yang menabrak sejumlah kendaraan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, terdapat perpanjangan rear over hang atau ROH sehingga kondisi truk tidak sesuai dengan spesifikasi aslinya. "Dari hasil temuan sementara, ada tambahan ROH dan perubahan konfigurasi sumbu ban dari 1-1 menjadi 1-2-2 pada truk tersebut," ujar Budi Setiyadi pada Ahad, 23 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecelakaan beruntun terjadi pada Jumat, 21 Januari 2022, di turunan Rapak akibat sebuah truk tronton menabrak beberapa kendaraan bermotor. Empat orang meninggal dan beberapa lainnya luka-luka setelah kejadian tersebut.

Budi Setiyadi berujar, meski ada beberapa temuan, pihanya sampai saat ini masih berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan kepolisian untuk menemukan penyebab kecelakaan. KNKT tengah melakukan investigasi setelah menghimpun data di lapangan.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Budi telah meminta para pengusaha truk dan pemilik kendaraan logistik untuk mengutamakan aspek keselamatan dan menghindari muatan dan dimensi yang berlebih. Kejadian ini, kata dia, berkaitan dengan over dimension over loading (ODOL).

"Maka rencana ke depan mobil yang bermuatan berat akan dialihkan atau dilakukan transfer muatan untuk dibawa ke pelabuhan dengan kendaraan yang lebih kecil," kata Budi.

Budi memastikan Kementerian Perhubungan juga akan memberikan pelatihan bagi pengemudi truk angkutan barang, terutama di kota yang memiliki pelabuhan besar. Selain itu, dia mengungkap perlu ada mitigasi, seperti perubahan rekayasa lalu-lintas di lokasi kecelakaan.

"Untuk jangka pendek ialah dengan pembangunan jalur evakuasi sementara di sebelah kiri jalan. Sedangkan jangka panjang ialah pembangunan fly over dari APBD provinsi," ucap Budi.

Budi melanjutkan, pihaknya juga akan melakukan pembatasan operasional kendaraan barang mulai pukul 22.00 hingga 17.00 waktu setempat. Dia menyebut, kondisi jalan dengan elevasi kurang lebih 10 persen perlu menjadi perhatian.

Tak hanya di turunan Rapak, kondisi serupa ditemui di berbagai tempat, seperti Kretek, Wonosobo, dan Bumiayu. "Maka, perlu dilakukan langkah mitigasi perbaikan seperti pembatasan operasional kendaraan angkutan barang," kata dia.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

BACA: Buntut Kecelakaan di Balikpapan, Kemenhub Evaluasi Jam Operasi Truk Masuk Kota

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus