Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal menepis isu pengembalian autonomous rail transit (ART) atau kereta otonom ke Cina. Risal sekaligus membantah kereta otonom yang diuji coba di jalanan Ibu Kota Nusantara (IKN) itu tidak sesuai spesifikasi.
“Hasil PoC dari Otorita IKN, ada yang belum berfungsi dengan baik sistem autonomous-nya,” kata Risal ketika ditemui usai acara pelantikan lulusan Sekolah Kedinasan Kementerian Perhubungan di Monas, Jakarta, Kamis, 14 November 2024. “Sudah jalan, tapi belum optimal. Itu yang kami harap segera dioptimalkan.”
Ihwal uji coba kereta otonom di IKN, Menteri Perhubungan 2019-2024 Budi Karya Sumadi menyatakan Indonesia mendapat kesempatan uji coba dari China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) selama Agustus-Desember 2024. Selanjutnya, kata Budi Karya, penggunaan ART di IKN akan dilakukan dengan skema pembelian layanan.
Namun, baru-baru ini, isu pengembalian kereta otonom ke Cina disampaikan Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi. Mengutip Antara, Ali Berawi mengatakan hasil penilaian hingga evaluasi ditemukan bahwa kereta tersebut belum berfungsi dengan baik. “Sesuai dengan perjanjian MoU untuk PoC, kita akan meminta pihak Norinco (vendor) untuk mengembalikan trainset di IKN ke China,” ujar Ali Berawi.
Adapun Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Budi Rahardjo, mengatakan kereta ototom memang menjadi salah satu alternatif karena menerapkan konsep transportasi ramah lingkungan, berkelanjutan, dan berteknologi tinggi. Hal ini sejalan dengan konsep transportasi di IKN yang ramah lingkungan dan futuristik. Kereta otonom yang dioperasikan menggunakan baterai, kata Budi, dapat meminimalisir emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil.
Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan memfasilitasi uji coba moda transportasi tersebut. Namun, MoU uji coba ini diteken Otorita IKN dengan vendor Norinco—dengan partisipasi CRRC Qindao Sifang. “Oleh karena itu, pihak yang melakukan evaluasi apakah ART ini layak dan cocok dengan kebutuhan IKN adalah Otorita IKN,” kata Budi melalui keterangan tertulis.
Namun, Budi menyatakan bahwa pemerintah bakal mencari yang terbaik untuk IKN. Ia juga mengatakan penghentian proyek kereta otonom di IKN tidak menjadi persoalan. Sebab, negara tidak dirugikan. “Negara tidak dirugikan karena pembiayaan uji coba ditanggung vendor ART,” kata Budi.
Pilihan editor: Mengapa Skema Program Makan Siang Gratis Berubah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini