Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kenali Apa Itu Investasi: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Investasi menjadi hal penting baik untuk jangka panjang atau jangka pendek yang bisa dilakukan melalui beberapa instrumen tertentu.

1 Maret 2023 | 08.29 WIB

Ilustrasi investasi. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi investasi. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekarang ini untuk mendapatkan pemasukan tidak hanya bersumber dari pekerjaan utama saja. Selain melakukan bisnis, pekerjaan sampingan atau side job, bahkan investasi bisa dilakukan untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Dengan kemudahan teknologi, saat ini semua orang bisa belajar memulai investasi dengan mudah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip laman resmi Kementerian Keuangan, investasi juga disebut dengan aktivitas penanaman modal, baik uang atau aset berharga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun apa sebenarnya pengertian investasi selengkapnya? Apa saja jenis dan contohnya? Berikut penjelasan lebih lengkapnya. 

Apa Itu Investasi

Mengutip dari buku “Cara Benar Mencapai Puncak Kemakmuran Finansial” oleh Sawidji Widioatmodjo, definisi ilmiah dari investasi menurut beberapa ahli adalah:

- Menurut Sharpe (1993), investasi adalah mengorbankan aset yang dimiliki saat ini guna mendapatkan aset di masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar.

- Menurut Jones (2004), investasi adalah komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa waktu di masa mendatang.

- Reilly dan Brown (1994) mendefinisikan investasi sebagai komitmen mengikatkan aset saat ini untuk beberapa periode waktu di masa depan agar mendapatkan hasil yang bisa mengompensasi pengorbanan investor seperti: keterikatan aset pada waktu tertentu, tingkat inflasi, serta ketidaktentuan penghasilan di masa depan.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan jika ingin melakukan investasi harus ada unsur ketersediaan dana atau aset saat ini, kemudian juga harus berkomitmen mengikatkan dana tersebut pada objek investasi (baik tunggal atau portofolio) untuk beberapa periode di masa mendatang.

Jenis Investasi Berdasarkan Jangka Waktu

Jenis - jenis investasi bisa dibedakan berdasarkan jangka waktunya. Berikut penjelasannya:

Investasi ini dilakukan dalam jangka waktu lebih dari 6 tahun dan biasanya akan lebih cocok untuk Anda yang memiliki rencana jangka panjang. Contohnya untuk kebutuhan pensiun, pendidikan anak dan lainnya. Selain itu, jenis investasi ini memiliki return atau hasil kembali yang lebih tinggi. Untuk jenis instrumennya sendiri ada beberapa contohnya seperti:

  • Obligasi
  • Properti
  • Emas
  • Reksa dana obligasi
  • Reksa dana campuran

Selanjutnya: 2. Investasi Jangka Menengah...

2. Investasi Jangka Menengah

Jangka waktu yang dibutuhkan untuk jenis investasi ini kurang lebih 1 sampai 6 tahun. Kebanyakan jenis investasi ini akan lebih cocok untuk Anda yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tidak terlalu dekat namun juga tidak terlalu lama. Contohnya dana untuk menikah, DP rumah, mobil dan lainnya. Beberapa instrumennya seperti:

  • Saham
  • Reksa dana indeks
  • Reksa dana saham
  • Surat Berharga Negara

3. Investasi Jangka Pendek

Jenis investasi berdasarkan jangka waktunya yang terakhir ada investasi jangka pendek dengan jangka waktu dibawah 1 tahun. Sesuai dengan waktunya yang pendek, maka Anda bisa menggunakan investasi ini jika tujuan kebutuhan Anda cukup mendesak. Misalnya dana darurat, dana liburan dan lainnya. 

Biasanya jenis instrumennya adalah yang tidak memiliki resiko terlalu tinggi. Selain itu, tingkat returnnya juga tidak terlalu besar. Beberapa jenis instrumen yang bisa digunakan seperti:

  • Deposito
  • Reksa dana pasar uang
  • Surat Berharga Negara atau Surat Utang Negara
  • Sukuk ritel

Contoh Investasi 

1. Instrumen pasar uang (money market securities)

Yaitu surat berharga jangka pendek dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun. Instrumen ini sifatnya relatif aman, dan digunakan untuk kepentingan yang sifatnya berjaga-jaga atau untuk investasi jangka pendek.

2. Obligasi atau surat utang (debt securities)

Merupakan surat utang jangka panjang dengan jatuh tempo di atas satu tahun. Biasanya obligasi ini dikeluarkan oleh perusahaan swasta atau pemerintahan.

Merupakan surat berharga jangka panjang yang tidak memiliki jatuh tempo. Namun saham biasanya menjadi bukti kepemilikan terhadap perusahaan. Misalnya Anda membeli saham perusahaan A, maka secara tidak langsung, Anda termasuk bagian dari perusahaan tersebut. Sehingga nantinya perusahaan bisa membayarkan sejumlah dividen atau keuntungan bagi para pemegang sahamnya.

4. Derivatif (derivative securities)

Merupakan surat berharga yang menjadi turunan dari surat berharga lainnya dan biasanya melibatkan transaksi di waktu yang akan datang. Biasanya bisa berupa opsi, warrant, atau kontrak berjangka (futures)

AWALIA RAMADHANI 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus