Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kepala Bapanas Cek Harga Ayam di Pasar Palmerah yang Bikin Jokowi Kaget: Itu Ayam Fillet

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengecek kenaikan harga ayam di Pasar Palmerah yang sebelumnya membuat Presiden Jokowi kaget.

27 Juni 2023 | 19.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pedagang saat berjualan di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, 5 Mei 2016. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan data Sensus Ekonomi 2016 bisa menggambarkan potensi ekonomi Indonesia, mendukung program pemerintah yang sedang mendorong peningkatan para pengusaha mikro, kecil, menengah, dan besar. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengunjungi Pasar Palmerah, Jakarta bersama Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Ia mengecek kenaikan harga daging ayam atau harga ayam di pasar tersebut yang sebelumnya membuat Presiden Joko Widodo alias Jokowi kaget.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun Jokowi terkejut lantaran menemukan harga daging ayam di Pasar Palmerah melonjak hingga Rp 50 ribu per kilogram. Jokowi menilai kenaikan harga komoditas ini terlalu tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, menurut Arief, hal itu keliru. "Harga ayam Rp 50 ribu itu ayam fillet. Jadi ini harus diluruskan," kata dia di Pasar Palmerah Jakarta, Selasa, 27 Juni 2023. 

Dia menuturkan fillet adalah daging tanpa tulang, sehingga harganya lebih tinggi dibandingkan ayam karkas. Sedangkan ayam karkas atau daging ayam potong tanpa kepala, leher, jeroan, dan kaki dengan berat 1,3 sampai 1,4 kilogram, harganya sekitar Rp 43 ribu - Rp 44 ribu per kilogram.

Dengan demikian, menurut Arief, harga ayam masih sesuai dengan harga acuan pemerintah, yaitu Rp 36 ribu per kilogram. Menurut dia, harga tersebut masih wajar mengingat sekarang menjelang Hari Raya Idul Adha

"Kalo H-2 Idul Adha, kenaikan 5-10 persen masih bisa ditolerir. Tapi kalau sampai Rp 50 ribu, angka itu terlalu besar dan tidak bisa ditolerir," kata Arief. 

Selanjutnya: Lebih lanjut, Bapanas berencana untuk....

Lebih lanjut, Bapanas berencana untuk bekerja sama dengan badan usaha milik daerah (BUMD) serta sektor swasta untuk mendistribusikan pasokan daging ayam dengan harga di bawah Rp 36 ribu per kilogram. Arief menekankan harga daging ayam pun tak boleh dibanderol terlalu rendah karena akan merugikan para peternak. 

Sebelumnya, Jokowi mencurigai adanya permasalahan dalam rantai pasok daging ayam lantaran kenaikan harganya amat tajam. Jokowi juga menduga kenaikan harga terjadi karena memasuki momen Hari Raya Idul Adha. 

"Biasanya di harga Rp 30 ribu, Rp 32 ribu, ini sudah mencapai Rp 50 ribu. Akan saya cek, mungkin ada problem di suplainya, pasokannya," kata Jokowi usai meninjau Pasar Palmerah Jakarta, Senin, 26 Juni 2023.

Di sisi lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan daging ayam seharusnya berkisar antara Rp 37 ribu - Rp 38 ribu. Menurut dia, memang butuh waktu untuk memulihkan harga daging ayam. Pasalnya, meskipun saat ini sudah turun di bawah harga pada pekan lalu, ia berkata harganya masih tergolong tinggi. 

Zulkifli Hasan mengklaim harga daging ayam dan harga telur mulai turun, terutama di Pulau Jawa. Zulkifli Hasan mencatat harga telur ayam di Pulau Jawa turun dari Rp 32 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan harga daging ayam yang sempat Rp 46 ribu sekarang sudah sekitar Rp 40 ribu per ekor.

 

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus