Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kepala Bappenas Beberkan Peruntukan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Rp 46,8 Miliar pada 2024

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa membeberkan soal dana pinjaman dan hibah luar negeri yang akan diterima Indonesia pada tahun 2024. Untuk apa saja?

11 September 2023 | 19.00 WIB

Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (kiri) berbincang dengan Anggota Komisi II DPR RI sebelum rapat kerja Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Agustus 2023. Rapat tersebut membicarakan pendahuluan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang - Undang nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) serta pembentukan panitia kerja (Panja). TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (kiri) berbincang dengan Anggota Komisi II DPR RI sebelum rapat kerja Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Agustus 2023. Rapat tersebut membicarakan pendahuluan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang - Undang nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) serta pembentukan panitia kerja (Panja). TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa membeberkan lebih jauh soal dana pinjaman dan hibah luar negeri yang akan diterima Indonesia pada tahun 2024. Adapun besar dana pinjaman dan hibah luar negeri mencapai Rp 46,8 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“PHLN kalau dalam rupiah ada sekitar Rp 46,8 miliar,” ujar Suharso saat agenda pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian PPN/Bappenas bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin, 11 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun PHLN Kementerian PPN/Bappenas diperlukan untuk melengkapi anggaran rupiah murni. Tujuannya agar dapat memperkuat tugas dan fungsi perencanaan, pengendalian, dan enabler Kementerian PPN/Bappenas.

Nilai pinjaman dan hibah luar negeri Rp 46,8 miliar itu terdiri atas anggaran pinjaman sebesar Rp 41,6 miliar dan hibah Rp 5,2 miliar. Nantinya, dana tersebut digunakan untuk membiayai sembilan jenis proyek, baik yang telah dikembangkan sejak 2014 maupun yang baru dimulai pada 2024.

Dari sembilan proyek itu, enam di antaranya adalah proyek yang menggunakan anggaran pinjaman luar negeri yakni Professional Human Resource Development Project Phase IV yang telah dimulai sejak 2016 dan direncanakan selesai pada 2026 serta Flood Management in Selected River Basin (FMSRB) yang memiliki waktu proyek 2016 hingga 2024.

Selain itu, ada proyek Rentang Irrigation Modernization Project (RIMP) untuk durasi 2017 hingga 2026 dan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) untuk durasi 2023-2024.

Berikutnya, proyek yang baru akan berjalan pada tahun depan adalah National Urban Food Resilience Project dan Flood Management and Coastal Protection in North Java (FMNCP). Kedua proyek tersebut ditargetkan selesai pada 2028.

Sementara anggaran hibah luar negeri digunakan untuk tiga proyek. Tiga proyek tersebut meliputi Global Environment Facility - Indonesia Sustainable Cities Impact Project yang berlangsung pada 2023 hingga 2027, Problue Grnad and OMC Grant for Oceans for Prosperity Project pada 2023 hingga 2025, serta Towards Sustainable and Conversion Free Aquaculture in Indonesian Seas Large Marine Ecosystem yang akan dimulai tahun depan hingga 2027.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus