Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Argo Parahyangan menjadi pilihan penumpang karena lebih murah dibanding kereta cepat Whoosh.
Penumpang mempersoalkan feeder kereta cepat yang tak sebanding sehingga menambah lama perjalanan.
KCIC mendorong pendapatan dari penyewaan area stasiun untuk mengurangi beban keuangan kereta cepat.
PERJALANAN Bandung-Jakarta dilakoni Ditho Saputra setiap pekan. Setiap Senin, pria 30 tahun itu menumpang kereta api Argo Parahyangan jadwal keberangkatan pukul 05.00 WIB dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Meski sejak Oktober 2023 ada kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang oleh pemerintah disebut waktu tempuhnya lebih pendek, Ditho setia memakai Argo Parahyangan. "Mungkin lebih cepat, tapi jadi tidak seberapa berarti karena perjalanan transit dari Stasiun Bandung ke Padalarang memakan waktu," kata karyawan sebuah perusahaan swasta itu pada 14 Februari 2024.
Ditho membandingkan tarif Argo Parahyangan kelas ekonomi yang sebesar Rp 150 ribu dengan tiket Whoosh yang dihargai Rp 250 ribu. Dengan Argo Parahyangan, dia bisa tiba di Jakarta pada pukul 07.45 WIB dan hanya perlu menambah ongkos Rp 10 ribu untuk naik ojek online ke kantornya di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, selama 10 menit. Hitungan serupa berlaku ketika dia pulang dari Jakarta ke Bandung setiap Jumat malam. Ongkosnya bahkan bisa lebih hemat jika dia menumpang bus Transjakarta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Ahmad Fikri dari Bandung berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Pilih Cepat atau Hemat"