Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Adu Cepat Kereta Cepat dan Argo Parahyangan

Penumpang menilai kereta cepat Jakarta-Bandung kurang kompetitif dibanding Argo Parahyangan. KCIC menggenjot pendapatan nonpenumpang.

18 Februari 2024 | 00.00 WIB

Penumpang kereta Whoosh sedang duduk di area tempat makan dan minum di Stasiun Tegalluar, Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, 15 Februari 2024. Foto: Tempo/Ahmad Fikri
Perbesar
Penumpang kereta Whoosh sedang duduk di area tempat makan dan minum di Stasiun Tegalluar, Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, 15 Februari 2024. Foto: Tempo/Ahmad Fikri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Argo Parahyangan menjadi pilihan penumpang karena lebih murah dibanding kereta cepat Whoosh.

  • Penumpang mempersoalkan feeder kereta cepat yang tak sebanding sehingga menambah lama perjalanan.

  • KCIC mendorong pendapatan dari penyewaan area stasiun untuk mengurangi beban keuangan kereta cepat.

PERJALANAN Bandung-Jakarta dilakoni Ditho Saputra setiap pekan. Setiap Senin, pria 30 tahun itu menumpang kereta api Argo Parahyangan jadwal keberangkatan pukul 05.00 WIB dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Meski sejak Oktober 2023 ada kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang oleh pemerintah disebut waktu tempuhnya lebih pendek, Ditho setia memakai Argo Parahyangan. "Mungkin lebih cepat, tapi jadi tidak seberapa berarti karena perjalanan transit dari Stasiun Bandung ke Padalarang memakan waktu," kata karyawan sebuah perusahaan swasta itu pada 14 Februari 2024.
 
Ditho membandingkan tarif Argo Parahyangan kelas ekonomi yang sebesar Rp 150 ribu dengan tiket Whoosh yang dihargai Rp 250 ribu. Dengan Argo Parahyangan, dia bisa tiba di Jakarta pada pukul 07.45 WIB dan hanya perlu menambah ongkos Rp 10 ribu untuk naik ojek online ke kantornya di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, selama 10 menit. Hitungan serupa berlaku ketika dia pulang dari Jakarta ke Bandung setiap Jumat malam. Ongkosnya bahkan bisa lebih hemat jika dia menumpang bus Transjakarta.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Ahmad Fikri dari Bandung berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Pilih Cepat atau Hemat"

Ghoida Rahmah

Bergabung dengan Tempo sejak Agustus 2015, lulusan Geografi Universitas Indonesia ini merupakan penerima fellowship Banking Journalist Academy batch IV tahun 2016 dan Banking Editor Masterclass batch I tahun 2019. Pernah menjadi juara Harapan 1 Lomba Karya Jurnalistik BPJS Kesehatan di 2016 dan juara 1 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Media Cetak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2021. Menjadi Staf Redaksi di Koran Tempo sejak 2020.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus